KSR PMI Unit UNP

KSR PMI Unit UNP

Rabu, 11 Juni 2014

Pelepasan WIsuda KSR PMI Unit UNP Periode-100

Sebagai wujud rasa bangga, Unit Kegiatan Korp Suka Rela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) UNP kembali mengadakan arak-arakan untuk 15 orang wisudawan KSR PMI dari Gelanggang Olahraga (GOR) UNP menuju fakultasnya masing-masing wisudawan, Sabtu (7/6). Acara ini merupakan agenda tahunan dan termasuk ke dalam program kerja KSR PMI periode ini.

Arak-arakan diawali dengan penjemputan wisudawan tersebut oleh anggota KSR PMI yang diiringi 5 orang anggota drum band mereka. Dari GOR UNP arak-arakan dilanjutkan ke FBS, FT, FIP, FIS dan berakhir di FE. “Ini adalah acara dari kita untuk kita,” jelas Aidil Saputra, Komandan KSR PMI saat itu. 

Aidil juga menjelaskan bahwa setelah perhelatan di fakultas masing-masing selesai, para wisudawan tersebut akan dijemput kembali. Kemudian acara dilanjutkan dengan kumpul anggota bersama keluarga wisudawa tersebut. Ia berharap dengan adanya acara ini akan menambah kedekatan di antara mereka. “Mereka tetap anggota kami. Semoga mereka tetap berkontribusi,” harapnya.

Minggu, 08 Juni 2014

Program Sekolah Sehat PMI: Peran PMR Membantu Kesehatan Siswa



 










Sekolah merupakan sarana penting yang membutuhkan edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan. Pasalnya, anak-anak usia sekolah merupakan salah satu kelompok yang sangat peka dalam menerima perubahan, termasuk pendidikan kesehatan.

Menurut Kepala Divisi Relawan Markas Pusat Palang Merah Indonesia (PMI), dr. Lilis Wijaya, pentingnya Sekolah Sehat dijalankan oleh PMI, sebagai salah satu upaya membantu kesehatan siswa serta membantu pemerintah. 

“Berbagai ancaman dari mulai penyakit serta minimnya fasilitas kesehatan dan sanitasi yang memadai di sekolah, ditambah anak-anak usia sekolah merupakan usia paling rentan menjadi salah satu perhatian PMI untuk menjalankan program Sekolah Sehat sejak 2011. Program Sekolah Sehat PMI telah dilakukan di wilayah Kalimantan Barat (Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak) serta Kalimantan Tengah (Kapuas) dengan menyasar Sekolah Tingkat Dasar dan Sekolah Menengah Pertama,” jelas Lilis.
Program Sekolah Sehat PMI dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa Palang Merah Remaja atau PMR. Mulai dari PMR Mula (SD), Madya (SMP) dan Wira (SMU).

“Anggota PMR melakukan sosialisasi dan mengadvokasi pihak sekolah, yaitu Kepala Sekolah, Guru dan Pembina PMR  untuk menjalankan program ini, seperti pentingnya Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Pelayanan Kesehatan yang memadai bagi setiap siswa,” kata Lilis Wijaya.

Peran PMR dalam program Sekolah Sehat ini tidak hanya berfungsi sebagai kegiatan ekskul semata, namun yang terpenting adalah peran PMR sebagai peer support atau pendukung untuk melaksanakan PHBS bagi teman sebaya di sekolah dan lingkungan mereka.

Ditambahkan Lilis, Program Sekolah Sehat akan berhasil apabila setiap sekolah memiliki komitmen.
“PMR hanya sebagai pemicu dan merupakan bagian kecil dari Sekolah Sehat ini,” ujarnya. “Selain peran PMR, pihak sekolah harus memiliki komitmen untuk melakukan pemenuhan kebutuhan seperti sarana MCK (Sanitasi) dan tempat cuci tangan yang baik, kebersihan lingkungan (tempat sampat) sampai Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang setidaknya harus memiliki Kotak P3 Standar untuk kebutuhan dasar siswa dalam hal kesehatan serta media promosi kesehatan.  

Selain fasilitas kesehatan yang memadai bagi siswa, masyarakat ataupun perusahaan di sekitar sekolah juga dapat menjadi salah satu pendukung, baik dalam membantu kelancaran program atau sebagai penyokong dana kegiatan ditambah pihak sekolah sendiri juga harus melaksanakan penyuluhan, pemeriksaan kesehatan rutin, dan kampanye hidup sehat dan bersih secara rutin bagi siswa.   
   
Sejak Program Sekolah Sehat dijalankan pada tahun 2011, PMI telah berhasil menjangkau 1.000 siswa penerima manfaat setingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Di tahun 2014 ini, PMI bersama dengan dengan Royal Friesland Campina melalui PT Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali melanjutkan Program Sekolah Sehat Indonesia, Program SEHATI yang dimulai pada bulan Mei 2014 hingga Desember 2014, dengan jumlah siswa penerima bantuan mencapai 25.000 siswa berasal dari 50 Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tersebar di enam kota di Indonesia, yaitu Jabodetabek, Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, dan Medan.

Hari ini, Senin (02/06), Palang Merah Indonesia bersama dengan Royal Friesland Campina melalui Frisian Flag dan PT Matahari Putra Prima Tbk, melalui unit bisnis Hypermart sebagai mitra program Sekolah Sehat Indonesia (SEHATI), mengunjungi Sekolah Dasar Negeri Cengkareng Timur 18, sebagai salah satu sekolah penerima manfaat Program SEHATI. Kunjungan ini dihadiri oleh Frisian Flag Indonesia (FFI), Hypermart dan Palang Merah Indonesia (PMI) selaku mitra dari Program SEHATI, serta H. M. Anas Efendi selaku Walikota Jakarta Barat.


sumber : pmi.or.id

Kamis, 15 Mei 2014

Outbound PMR WIRA Binaan KSR PMI Unit UNP

Dalam rangka ulang tahunnya, KSR PMI Unit UNP mengadakan serangkaian acara yang begitu menarik. Salah satunya adalah outbound bersama PMR Wira yang dibawah binaan KSR PMI Unit UNP.
Acara outbound ini dilaksanakan ada hari kamis kemarin (15/4) di kampus UNP.









Dengan tujuan menjalin silaturahmi dan persahabatan antar PMR, acara ini berjalan dengan lancar. Di ikuti oleh 5 kelompok PMR yaitu, SMKN 6 Padang, SMKN 9 Padang, SMA Adabiah 1 Padang, SMA Adabiah 2 Padang, dan SMAN 12 Padang.

Dalam kegiatan ini diberikan berbagai permainan yang sangat menarik dan tentunya sangat bermanfaat untuk para peserta. permainan yang diberikan hendaknya bertujuan untuk menjaga kekompakan, keakraban, saling mengenal, kerja sama, leadership, ketelitian, kesabaran dan lain-lain.


Kegiatan ini di buka oleh Komandan KSR PMI unit UNP, Aidil Saputra. Aidil berharap kegiatan ini hendaknya menjadi ajang silaturahmi antar PMR dan menjadikan PMR selalu ceria dalam menjalankan aktivitasnya.

Diakhir acara diumumkan pemenang dari tiap permainan. 1412

Minggu, 11 Mei 2014

PMI Laksanakan Gerakan Nasional Saya Pelopor Keselamatan di Jalan

 Dalam rangka Memperingati HUT ke-151 Palang Merah Internasional, PMI kabupaten Aceh Selatan melaksanakan Kampanye Keselamatan Jalan Raya (Safety Riding). Kegiatan yang bertempat di Mapolres Kabupaten Aceh Selatan ini, dibuka langsung oleh Bapak Kompol.Siswoyo.SIK  Wakapolres Aceh Selatan. 
Dalam sambutannya, Siswoyo  mengatakan, “berdasarkan Data WHO tingkat kematian Tertinggi ketiga adalah yang disebabkan kecelakaan lalu lintas, maka diharapkan kepada pelopor dan harapan kepada peserta konvoi dapat memberikan contoh kepada masyarakat untuk taat rambu-rambu lalu lintas sesuai dengan 10 komitmen keselamatan di jalan raya,” ujarnya.
Kegiatan kampanye ini juga melibatkan perwakilan dari, Club Yamaha Vixion, Club Yamaha Mio, BPBD, RAPI, DKC Pramuka, Akper, Politeknik, STAI, dan Relawan PMI serta Palang Merah Remaja (PMR).
Dalam kampanye ini, peserta yang terlibat melakukan konvoi Safety Riding, penandatanganan 10 komitmen keselamatan jalan raya bersama dari seluruh peserta di halaman Kantor Bupati Lama serta melakukan promosi  dengan pembagian material KIE (stiker, pin, kipas dll) yang berisikan pesan keselamatan di jalan raya.
Selain itu, kampanye ini juga menghimbau masyarakat pengguna jalan agar mentaati peraturan lalu lintas guna menekan angka kecelakaan di jalan raya. Kegiatan ditutup dengan Simulasi penanganan Kecelakaan Oleh Unit Pelayanan Ambulance PMI.
Jeep Hendrian, selaku Kepala Markas PMI Kab. Aceh Selatan mengatakan, “Sebagai upaya membantu menekan angka PMI kabupaten Aceh Selatan, kami siap memberikan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan melalui Kru Ambulance PMI yang siap pakai dalam pelayanan kemanusiaan.” Jelasnya.
 Jeep juga menghimbau, kepada kaum muda, relawan PMI khususnya, untuk bisa lebih memberikan contoh serta menyebarkan informasi mengenai pentingnya keselamatan berlalu lintas.

Kamis, 08 Mei 2014

Pemilihan 69 Foto Bencana dan Konflik Karya Relawan PMI


Peran para sukarelawan tidak pernah terbatahkan dalam setiap aksi-aksi kemanusiaan yang dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) di mana saja. Baik pada saat bencana maupun konflik. Keberadaan mereka dibaratkan sebagai tulang punggung sekaligus garda terdepan bagi PMI. Tanpa mereka PMI tidak bisa berbuat apa-apa.

Sebagai organisasi berbasis Relawan, saat ini PMI mempunyai sekitar 1,5 juta relawan yang tersebar di 33 PMI Provinsi, 460 PMI Kabupaten/Kota, dan  212 Unit Donor Darah di seluruh Indonesia. Mereka tersebar dari Sabang sampai Merauke, berada di desa, kota, gunung-gunung, lembah, pantai, savana dan di tempat terpencil sekalipun. Bekerja penuh dedikasi melakukan pelayanan dan bantuan pada korban bencana dan konflik seperti pertolongan pertama, kesehatan darurat, dapur umum, mempertemukan keluarga yang terpisah, dukungan psikologi sosial dan lain-lain.

Relawan PMI dalam melaksanakan tugasnya telah dibekali dengan keterampilan yang baik sesuai kebutuhan di lapangan. Relawan PMI adalah personal yang terlatih sesuai bidangnya. Mereka bisa bekerja di berbagai medan, gunung, laut, hutan, atau kondisi paling buruk akibat bencana maupun konflik. Untuk menjaga agar selalu dihormati oleh semua pihak serta terjamin keselamatan dan kelancaran operasi, maka mereka selalu bekerja berdasarkan pada Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, yaitu berdasarkan Kemanusiaan (humanity), Kesamaan (impartiality), Kenetralan (neutrality), Kemandirian (independence), Kesukarelaan (voluntary service), Kesatuan (unity).

Relawan PMI dengan segala pengabdiannya terhadap kemanusiaan di bawah naungan PMI harus diberikan penghargaan setinggi-tingginya. Harus terdokumentasikan sebaik-baiknya agar aksi serta jasa-jasa mereka dapat diketahui oleh khalayak luas, dan harus menjadi contoh bagi generasi selanjutnya.
Untuk itu, Markas Pusat PMI menyelenggarakan kegiatan “Pemilihan 69 Foto Bencana dan Konflik Hasil Karya Relawan PMI”. 69 foto diambil dari usia PMI di tahun ini sejak kelahirannya 17 September 1945. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia, 8 Mei 2014 dan puncak acara peringatan hari lahir PMI pada 17 September 2014.

Tujuan
1.    Penghargaan kepada pengabdian Sukarelawan PMI.
2.    Pendokumentasian foto-foto aktifitas PMI di bencana maupun konflik hasil karya para sukarelawan PMI.

Rencana Pelaksanaan:
1.    Nama Kegiatan:
“Pemilihan 69 Foto Bencana dan Konflik Hasil Karya Relawan PMI”. Sesuai judul kegiatan, maka akan dikumpulkan 69 foto karya terbaik dari relawan PMI di bencana maupun konflik. 69 foto ada sesuai dengan usia PMI di tahun 2014, yatu 69 tahun.


2.    Foto yang diharapkan terkumpul adalah:
•    Foto karya orisinal Relawan dengan tema kemanusiaan dengan objek di lokasi bencana maupun di wilayah konflik di wilayah Indonesia maupun luar negeri.
•    Foto menggambarkan kegiatan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat korban bencana maupun konflik serta kegiatan kemanusiaan lainnya.
•    Foto mempunyai kualitas yang baik secara teknis maupun konten.

3.    Waktu pelaksanaan
a.    Waktu pengumpulan          : 5 – 20 Mei 2014
b.    Waktu Penilaian                : 21-30 Mei 2014
c.    Pengumuman pemenang    : (Tentative)  
    
4.    Kriteria Peserta
•    Peserta adalah Relawan PMI
•    Foto merupakan hasil karya sendiri dengan tema “Relawan dan Aksi Kemanusiaan di Bencana dan Konflik”.
•    Karya dikirim melalui email: palangmerahindonesia@gmail.com, format Jpeg (minimal 1024 kb, 300 dpi). Subyek: 69 foto Relawan PMI. Batas pengiriman paling lambat 15 Mei 2014.
•    Satu orang peserta maksimal mengirimkan 3 (tiga) foto. Sertakan keterangan foto dan pernyataan hasil karya sendiri.

5.    Kategori Pemilihan
a.    Kategori AWESOME PHOTOS
10 (sepuluh) Awesome Photos. Kategori ini akan memilih foto-foto yang memukau secara teknis maupun konten. Memberikan dampak positif yang spontan bagi yang melihat. Gambar yang menyentuh, menggugah, interaksi manusia dan hal-hal yang menunjukan penghargaan terhadap martabat manusia.
b.     Kategori HUMANISM PHOTOS
59 (lima puluh sembilan) Humanism Photos. Kategori ini akan berkumpul foto-foto yang baik dan patut dilihat oleh siapa saja sebagai sebuah karya fotografi dan rekaman peristiwa kemanusiaan.

6.    Penjurian
Pemilihan foto terbaik akan dilakukan oleh juri yang terdiri dari:
•    2 (dua) juri fotografer professional yang difasilitasi oleh Canon Indonesia
•    1 (satu) juri dari Biro Humas Markas Pusat Palang Merah Indonesia

7.    Hadiah
Kegiatan ini mendapat dukungan dari PT. Datascript (Canon Indonesia) berupa hadiah dengan perincian:

Pemenang Kategori AWESOME PHOTOS
Juara 1: Canon  EOS 700D with lens kit EF-S 18-55 mm
Juara 2: Canon  EOS 600D with lens kit EF-S 18-55 mm
Juara 3: Canon  EOS 1100D with lens kit EF-S 18-55 mm
7 (tujuh) besar masing-masing mendapatkan:
Canon IXUS 140 + souvenir Canon.

Pemenang kategori HUMANISM PHOTOS
59 foto yang masuk kategori ini akan mendapatkan souvenir dari Canon.


8.    Pemuatan di Majalah Suara PMI
Sebagai bagian dari upaya pendokumentasian, maka 69 foto yang terpilih akan dimuat di Majalah Suara PMI Edisi 6 Tahun 2014. Selain itu, seluruh foto yang masuk akan masuk pada data arsip PMI dan bisa digunakan sesuai kebutuhan.

Penutup
Demikian kerangka acuan ini disusun untuk menjadi dasar pelaksanaan serta bahan informasi bagi pihak-pihak yang terkait.

Semoga Allah SWT merestui kegiatan ini.


Terima kasih,-



Jakarta, 25 April 2014

Biro Humas

Minggu, 04 Mei 2014

Menuju "Pekan Kreativitas Palang Merah (PKPM)"

Bulan Mei adalah bulan yang dinanti-nanti bagi seluruh anggota KSR PMI Unit UNP. Karena di bulan itu adalah bulan kelahiran organisasi yang bergerak dibidang sosial kemanusiaan ini. Bulan yang menjadi ajang reuni bagi seluruh anggota dari angkatan pendiri hingga angkatan sekarang.


21 tahun adalah usia KSR PMI Unit UNP pada tahun ini. Usia yang tak lagi muda, telah banyak pengalaman, kegiatan, aksi sosial dan kemanusiaan. Telah banyak kisah terukir dalam diri anggota bersama KSR PMI Unit UNP. Kisah yang menghadirkan tawa, ataupun duka.

Dalam rangka merayakan ulang tahun KSR PMI Unit UNP itulah diadakan kegiatan Pekan Kreativitas Palang Merah (PKPM). Yang terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan acara. Acara yang melibatkan civitas akademik UNP, KSR se-Kota Padang, dan seluruh anggota KSR PMI Unit UNP.
Setiap tahunnya acara yang dilaksanakan berbeda-beda tapi dengan tujuan yang sama yaitu menjalin silaturahmi antara KSR PMI Unit UNP dengan mahasiswa UNP dan KSR se-Kota Padang, juga menjadi ajang "basuo" seluruh anggota KSR PMI Unit UNP.

Pada tahun ini kegiatan yang diangkatkan adalah :
1. Lomba Futsal antar ORMAWA selingkungan UNP dan KSR se Kota Padang (10-11 Mei 2014).

2. Lomba karikatur bertemakan "Bencana Alam" ( 13 Mei 2014).

3. Outbond bersama PMR Wira Binaan KSR PMI Unit UNP (15 Mei 2014).


4. Malam Puncak PKPM (17 Mei 2014).


Kegiatan yang diangkatkan ini sangat menarik karena selama seminggu rangkaian acara tersebut diselenggarakan oleh panitia pelaksana yang bertujuan selain menjalin silaturahmi juga sebagai ajang mengasah kreativitas dibidang olahraga,seni,dll.

Untuk dimasa yang akan datang, diharapkan dengan bertambahnya usia ini KSR PMI Unit UNP dapat menjadi organisasi kampus yang selalu berkomitmen untuk membantu sesama, sesuai dengan motto organisasi "Loyalitas Untuk Kemanusiaan". Dan juga menjadi wadah pengembangan jiwa relawan dalam diri seluruh anggota.

SELAMAT ULANG TAHUN KE 21 KSR PMI UNIT UNP......
SIAMO TUTTI FRATELLI...


by: Admin (1412)

Jumat, 02 Mei 2014

PMI dalam Merespon Bencana

 






















Berbagai faktor geografis, gelologis, dan demografis sangat mempengaruhi kondisi wilayah Indonesia sehingga frekuensi bencana alam sangat tinggi. Sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi, Palang Merah Indonesia berkewajiban memberikan pertolongan dan bantuan pada fase darurat kepada yang membutuhkan secara profesional berdasarkan prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Internasional. Kegiatan respon bencana yang diutamakan PMI meliputi evaluasi penyelamatan korban dan pertolongan pertama dengan memprioritaskan kaum rentan, seperti ibu hamil/menyusui, anak-anak, dan manula.
Penanganan bencana akan dilakukan beberapa unit, seperti: unit Assessment; unit medis (medical action team); unit ambulans; unit dapur umum lapangan; dunit distribusi bantuan bencana; unit penampungan darurat (shellter); unit pemulihan hubungan keluarga; serta unit fungsional pendukung operasional, yang terdiri atas administrasi, keuangan, humas, logistik, dan teknologi informasi. Tahapan bantuan penanganan bencana PMI:

1.   Upaya tanggap darurat lapis pertama dilakukan di tingkat PMI Cabang, yang dapat membangun Posko Tanggap Darurat Bencana PMI Cabang atau Posko PMI Cabang dengan mendayagunakan unsur-unsur pengurus, staf, dan satgana/relawan. Untuk operasional tanggap darurat bencana berbasis masyarakat, khususnya di desa/kelurahan rawan bencana, PMI Cabang/PMI Ranting memobilisasi anggota TSR/PMI di tingkat desa/kelurahan serta anggota masyarakat terlatih binaan PMI dalam wadah Tim SIBAT (Siaga Bantuan Berbasis Masyarakat).

2.   Jika skala bencana melampaui kapasitas PMI Cabang setempat, PMI Daerah dapat diminta bantuan untuk mengkoordinir bantuan baik dari PMI Cabang lain di wilayahnya maupun pihak terkait lainnya. Bantuan ini merupakan upaya tanggap darurat lapis kedua. PMI Daerah dapat mendirikan Posko Tanggap Darurat Bencana PMI Daerah atau Posko PMI Daerah dengan mendayagunakan unsur-unsur seperti yang disebutkan pada poin sebelumnya.

3.   Jika skala bencana melampaui kapasitas PMI Daerah setempat, PMI Pusat dapat diminta bantuan untuk mengkoordinir bantuan dari PMI Daerah lain maupun pihak terkait lainnya. Bantuan ini menjadi upaya tanggap darurat lapis ketiga. PMI Pusat dapat membentuk Posko Tanggap Darurat Bencana PMI Pusat atau Posko PMI Pusat.

4.   Jika skala bencana masih melampaui kapasitas PMI Pusat, sumber daya Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dapat diminta bantuan ataupun pihak terkait lainnya di tingkat nasional maupun internasional. PMI sebagai organisasi sosial kemanusiaan diharapkan mampu memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat demi mengurangi beban yang diderita korban bencana. (DM)

sumber : pmi.or.id

Disiplin Waktu Ala Indonesia


Setelah membahas disiplin waktu ala Jepang di bagian kedua, tulisan ini akan membandingkannya dengan di Indonesia. Kita tentu sering mendengar “besok” atau “mbesok” dalam aksen bahasa Jawa. Kata ini mempunyai arti 24 jam setelah sekarang. Tapi di Indonesia, “besok” bisa menjadi lusa atau bahkan minggu depan. Begitu yang ditulis oleh Terry Morrison & Wayne Conaway dalam buku best seller “Kiss, Bow, or Shake Hand: How Tod Do Business in 60 Countries”. Buku ini membahas tentang tips, etika dan budaya dalam melakukan bisnis di 60 negara (termasuk di Indonesia). Tanpa disadari, budaya “besok” yang dimiliki oleh bangsa kita menjadi terkenal di manca Negara.
Belum cukup sampai di situ, di buku tersebut ditulis juga: “In general, Indonesians arrive a half hour late”. Anda setuju? Atau malah menyalahkan buku itu karena orang Indonesia pada umumnya telat satu jam, bukan setengah jam? “Jam karet”, begitulah istilah yang sudah umum di Indonesia untuk menggambarkan keterlambatan. “Besok” bisa melar seperti karet menjadi lusa atau beberapa hari lagi. Rentang waktu “besok” mempunyai jangkauan yang panjang dan tidak pasti. Padahal kepastian diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan.

Karena sudah menjadi biasa, akhirnya menjadi budaya yang diterima oleh banyak kalangan. Jangan heran, banyak orang dari negara lain atau orang Indonesia yang lama tinggal di luar negeri akhirnya malah mengikuti budaya ini. Arus jam karet lebih kuat sehingga menarik arus disiplin waktu yang lebih lemah tenaganya. Dampak dari jam karet atau keterlambatan ini adalah timbulnya “jalan pintas” yang menerjang arus jam karet. Kalau kita mempunyai suatu urusan yang memakan waktu lama, maka ada “jalan pintas” agar bisa lebih cepat. Dan tidak ada “jalan pintas” yang gratis.

Dampak lain dari jam karet adalah tertundanya beberapa kegiatan lain sebagai rentetan akibat dari jam karet pada acara sebelumnya. Apabila diakumulasikan, telah terjadi inefisiensi yang luar biasa. Cuma karena banyak yang tidak menyadarinya serta sudah terbiasa, yang luar biasa menjadi biasa. Contohnya adalah suatu acara yang sudah dijadwalkan akan berlangsung dua jam dari jam 10 sampai jam 12. Kemudian rapat tersebut tertunda setengah jam karena peserta rapat banyak yang datang terlambat. Dengan asumsi rapat tetap dua jam serta waktu istirahat jam 12, maka telah terjadi pemborosan waktu, tenaga dan sumber daya listrik yang dikali setengah jam. Dengan asumsi rapat diakhiri jam 12, maka telah terjadi inefisiensi dalam pembahasan materi rapat yang cenderung akan dibahas secara tergesa-gesa karena kurangnya waktu. Inefisiensi juga akan terjadi pada rentetan kegiatan berikutnya karena keterlambatan rapat tersebut.

Apakah budaya ini bisa diubah? Tentu saja, asal ada kemauan dan dimulai dari diri sendiri setiap individu maka Indonesia akan bergerak menjadi masyarakat yang tepat waktu.

Kamis, 01 Mei 2014

Potret Untuk Kehidupan

poster1
Campaign overview
kitabisa.co.id adalah website crowd funding yang menghubungkan pemilik ide/proyek sosial dengan orang-orang yang ingin membantu. Kami percaya orang baik itu banyak, hanya saja mereka tersebar dan sibuk dengan keseharian. Melalui website kitabisa.co.id kami bercita-cita mengajak sebanyak-banyaknya orang baik untuk berkolaborasi menciptakan perubahan :)

Kali ini kitabisa.co.id bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia dalam program "Potret Untuk Kehidupan". Ini adalah sebuah kampanye berlandaskan gotong royong untuk membantu PMI menambah jumlah bus unit bus donor darah yang akan digunakan untuk menambah pasokan darah PMI.
Kita masih kekurangan darah!

Hingga saat ini PMI dapat mengumpukan 2,5 juta kantong darah/tahun. Sedangkan kebutuhan darah menurut WHO adalah 2% dari jumlah penduduk, berarti dibutuhkan 4,8 juta kantong per tahun untuk Indonesia.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibentuklah program “Potret untuk kehidupan” sebuah kerjasama antara Palang Merah Indonesia dan Kitabisa.co.id.
Melalui program ini publik dapat bergotong-royong membantu PMI membeli 1 unit bus donor darah yang akan digunakan untuk menambah pasokan darah PMI.
Desain Bus Unit Donor Darah PMI Bus Unit Donor Darah ini akan membantu PMI dalam meningkatkan jumlah stok darah di Indonesia, terlebih pada masyarakat perkotaan dimana kepadatan jam kerja akan menyulitkan masyarakat jika harus bersusah payah mendonor pada Posko PMI. Adanya bus ini akan memudahkan PMI untuk menjangkau masyarakat luas.
Donor Darah
 Jika selama ini bus donor darah milik PMI dihiasi logo perusahaan, melalui kampanye ini logo tersebut akan digantikan dengan ribuan foto donatur yang melakukan donasi minimal Rp.100.000. Itulah kenapa kampanye ini bernama Potret untuk Kehidupan, karena di bus donor darah ini akan ada potret kamu yang telah memberi kehidupan untuk orang lain

Klik link http://busdondar.kitabisa.co.id/

Minggu, 27 April 2014

KSR PMI Unit UNP gelar LKMR

Mengusung tema Mewujudkan Relawan yang Semangat, Bertanggung Jawab, dan Berkepribadaian Visionaris”, Korp Suka Rela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Universitas Negeri Padang (UNP) mengadakan Latihan Kepemimpinan Manajemen Relawan (LKMR) di Ruang T85 MKU Lama UNP, Sabtu (19/4).

Tepat pukul 08.00 WIB acara LKMR dibuka langsung oleh Pembina KSR PMI Dr. Nirwandi, M.Pd. Selain membuka acara Pembina KSR PMI juga memberikan materi pertama mengenai Kepemimpinan. Pada materi yang disampaikannya banyak ilmu yang diberikan kepada peserta terkait peran seorang pemimpin, tugas seorang pemimpin dan manajemen dalam berorganisasi yang baik. “Dalam berorganisasi semua yang terlibat harus memiliki perencanaan yang harus dikontrol oleh pemimpin, karena peran seorang pemimpin sangat penting dalam mengelola organisasi,” ulasnya saat memberi materi.

Selama 2 hari, sebanyak 30 angkatan muda KSR PMI yang mengikuti kegiatan LKMR disuguhi sebanyak 6 materi. Ke-6 materi tersebut menjadi sebuah bekal yang memang dipersiapkan untuk para angkatan muda agar kelak bisa mengangkatkan sebuah acara. Di hari pertama, peserta disuguhi materi terkait; Kepemimpinan, Pembuatan Proposal, Teknik Lobi, dan Teknik Sidang. Sementara itu, di hari kedua dilanjutkan dengan materi terkait; Surat Menyurat, Manajemen Konflik, dan Public Speaking.
Harpandi Putra, selaku ketua pelaksana mengatakan telah menyiapkan pemateri yang berkopeten terhadap materi yang akan disampaikan. “Pemateri yang memang paham dibidangnya masing-masing,” ujarnya, Sabtu (19/4).

Aidil Saputra selaku Komandan KSR PMI UNP mengaharapkan usai acara ini peserta dapat mengaplikasikan serta mengembangkan ilmu dalam kehidupan sehari-harinya. “Semoga kelak bisa menjadi  seorang pemimpin yang baik,” tutupnya. Suci

sumber : www.ganto.or.id

Jemy Pratama, Aktivis Sosial Terbaik



Rasa bangga menyelimuti Jemy Pratama, usai dinobatkan sebagai Aktivis Sosial Terbaik dari BEM UNP dalam malam penganugrahan BEM UNP Awards. Penghargaan ini diberikan atas dedikasinya sebagai aktivis KSR PMI Unit UNP dalam menjalankan kegiatan sosial selama menjadi anggota KSR PMI Unit UNP. Anggota Tetap KSR PMI Unit UNP ini mengalahkan nominator lainnya.

Penganugerahan diberikan oleh kementrian PSDM dan kementrian Pengabdian Masyarakat BEM UNP, Sabtu (26/4). Acara penganugerahan itu dihadiri oleh seluruh aktivis selingkungan UNP dan seluruh mahasiswa UNP.

Menurut Jemy penghargaan ini menjadi penyemangat dalam mengabdi untuk masyarakat yang berpondasikan kepada 7 Prinsip Dasar Gerakan Palanag Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

KSR PMI Unit UNP juga telah konsisten untuk melakukan kegiatan sosial seperti Donor Darah, penanggulangan bencana, penyuluhan kesehatan dan lain-lain.

Jemy Pratama telah mengabdi dan mengikuti kegiatan sosial di KSR PMI Unit UNP sejak 2010. Hingga saat ini banyak prestasi dan kegiatan yang telah diraih. Jemy Pratama berharap melalui penghargaan Aktivis Sosial Terbaik yang diterima dapat menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa UNP untuk senantiasa peduli dengan sesamanya .

Selasa, 22 April 2014

Organisasi Nomor Satu, Kuliah Harga Mati



Dalam perkuliahan, ada istilah mahasiswa kupu-kupu yaitu mahasiswa yang kegiatan rutinnya kuliah pulang-kuliah pulang, sampai di kost tidur, alhasil yang didapatkannya hanya lelah seharian di dalam kelas, pun di dalam kelas hanya melakukan kegiatan 3DP (Datang Duduk Diam Pulang), apalagi bila mahasiswa ini anak perantauan, mengingat betapa sulit ayah dan ibu memeras keringat di kampung demi kuliahnya di kota.

Saya ingat defenisi mahasiswa yang dikatakan oleh dosen saya ketika saya duduk di semester satu, beliau mengataka bahwa defenisi mahasiswa adalah membaca, karena di dalam ruang kelas, dosen hanya sebagai pengantar dan mahasiswalah mencari ilmunya sendiri, dengan membaca maka ilmu akan berkembang pesat lewat retorika berbicara, presentase, namun tidak sedikit mahasiswa yang sulit untuk berkomunikasi dengan baik.

Untuk memperbaiki diri menjadi mahasiswa yang sebenar-benarnya mahasiswa adalah berkecimpung di dunia organisasi. Organisasi adalah guru yang paling kejam dalam mendidik mahasiswanya, berkembang mencari jati diri, bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang siap mental menggemparkan dunia. Bagi sebagian orang, organisasi adalah penghalang mahasiswa untuk meningkatkan IP, penghalang mahasiswa untuk tamat tepat pada waktunya. Tidak salah, karena memang kenyataannya sebagian besar begitu, namun pada dasarnya hal itu tidak akan terjadi jika mahasiswa tersebut bisa memanajemen diri sendiri dalam berorganisasi.

Bagi aktifis kampus, organisasi adalah nomor satu. Agaknya organisasi sudah seperti jurusan kedua yang ia ambil di universitas yang ia geluti, pun kuliah merupakan harga mati. Kenapa? Karena mahasiswa yang cerdas adalah mahasiswa yang mampu menyeimbangkan antara kuliah dengan organisasi. Bukan yang organisasinya hebat, namun kuliahnya anjlok ataupun sebaliknya. Di organisasi, mahasiswa akan belajar menjadi pemimpin, belajar untuk lihai berbicara (bukan bersilat lidah). Dan orang besar adalah orang yang lahir dari rahim organisasi.

Harga mati, tidak ada alasan untuk bernegosiasi dalam kuliah, karena tujuan awal untuk masuk ke kampus tersebut adalah untuk kuliah (bukan cari jodoh), dan organisasi adalah jalan untuk mencapai kuliah yang maksimal. Dan lagi-lagi harus benar-benar saya tegaskan, tidak sedikit mahasiswa yang lengah dalam menentukan pilihan antara kuliah dengan organisasi, ketika nama seoranga mahasiswa sudah besar di organisasi, tidak sedikit yang kualitas kuliahnya jatuh perlahan, baginya nama yang sudah melambung hebat adalah senjata untuk menarik perhatian dosen, padahal itu adalah mainset yang tidak benar. Ketika seorang mahasiswa mampu mengikuti kuliah dengan baik, kehadiran mencukupi, presentasi memuaskan, tugas-tugas dikerjakan, dan kelihaian di organisasi mantab, itu adalah mahasiswa yang sebenarnya.

Pun ketika banyak orang mengatakan bahwa organisasilah yang membuat mahasiswa anarkis dalam menyampaikan aspirasi ketika demo, itu tidak salah juga. Karena kerasanya dunia organisasi terkadang membuat mahasiswa tidak ingin kehidupan disekitarnya di usik, namun salahnya, mahasiswa seperti ini tidak memandang pada kualitas dirinya dulu, namun sudah pandai berkoar tentang kualitas pihak lain, kuliahnya saja masih amburadul, masih mau berdemo soal kualitas pemerintah yang amburadul. Lumayan jika kuliahnya mantab, organisasinya oke, itu baru namanya mahasiswa sebagai agen perubahan, dan semua itu tidak lepas dari namanya manajemen organisasi yang baik. Karena prinsipnya adalah organisasi nomor satu, kuliah harga mati. Tidak ada kompromi.

Rabu, 16 April 2014

Sang Bendera




Bendera yang berkibar dengan begitu gagahnya dan sebuah bendera yang membuat kita selalu bangga dengan lambang yang terpahat di tengah-tengahnya.



Mungkin rasa bangga pun ada saat bendera itu kau kibarkan atau bahkan orang lain kibarkan ditengah misi kemanusiaan. Juga dikibarkan oleh mereka yang menjadi penerus yang kini menggenggam masa depan bendera itu.



Sebuah lambang yang membuatku menatap tajam ke arah bendera itu, lambang yang penuh arti dan nilai-nlai luhur dari para pendiri organisasi ini. Lambang yang mengisahkan tentang, perjalanan, perjuangan, dan sebuah tekad untuk tujuan kemanusiaan.

Saya kutip sebuah puisi dari sebuah blog :

Sebuah bendera yang membuatku berkeringat
Sebuah bendera yang membuatku berjuang
Sebuah bendera yang membuatku bekerja keras
Sebuah bendera yang membuatku berfikir keras

Banyak yang tersita untuk ini
Banyak tenaga yang terkuras untuk ini
Banyak pemikiran yang tercurah untuk ini
Tapi kini, aku bisa tersenyum karena ini
Aku sangat bahagia karena ini

Oh benderaku, aku tidak pernah peduli bagaimana dunia memandang kita
Adamu membuatku belajar tentang arti sebuah perjuangan
Adaku membuatmu berkibar diantara puncak-puncak gunung

Aku hanya ingin kau terus berkibar
Tidak peduli siapa yang memegang erat ragamu
Karena siapapun tangan yang menyentuhmu
Mereka adalah aku dari generasi yang lain

Aku yang begitu mencintaimu
aku yang selalu membanggakanmu

Sampai bertemu di lain waktu
aku selalu ada dalam sejarahmu
Begitu pula kau yang selalu ada dalam kisahku.


Latihan Kepemimpinan Manajemen Relawan (LKMR)



Latihan Kepemimpinan Manajemen Relawan (LKMR) merupakan salah satu program kerja tahun 2014 yang bertujuan untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan anggota KSR PMI Unit UNP sebagai relawan yang bertugas atas azas kemanusiaan.

Dalam pelaksanaannya selain diberikan pengetahuan tentang kepemimpinan, LKMR juga memberikan ilmu tentang TEKNIK SIDANG, Surat menyurat, pembuatan proposal, publik speaking, dll.

Acara ini dilaksanakan selama 2 hari, tanggal 19 -20 April 2014 dan KSR PMI Unit UNP selalu mengadakan acara ini tiap tahunnya sebagai pengetahuan awal anggota baru memasuki dunia organisasi.

Jiwa kepemimpinan dapat dilakukan dengan cara menumbuhkan dan mengembangkan sifat-sifat dasar kepemimpinan (kemampuan biasanya yang disebut dengan istilah "leadership"). Antara lain dengan :

1. Pengembangan Efektivitas Diri


Pengembangan efektivitas diri dalam mencapai setiap tujuan dapat dilatihkansejak usia muda. Kita melatih ketajaman hati untuk selalu berfokus atau berkonsentrasi kepada tujuan dan cita-cita hidup, misalnya :
  • Pemahaman atau Persepsi : Ketajaman dan kejernihan melihat dan merumuskan tujuan-tujuan.
  • Kapabilitas : Kemampuan untuk memikirkan dan memperjuangkan sesama, Kemampuan untuk bekerja dan belajar dan mempresentasikan hasilnya.
  • Koordinasi : Kemampuan untuk mendeskripsikan tugas dirinya dan orang lain, merencanakn hubungan kerja/belajar, dan mengorganisasikan serta mengatur lalu lintas dan informasi.
2. Mengembangkan Kemampuan Persuasif

Kemampuan Persuasif adalah keterampilan mempengaruhi dan mengajak pada perilaku tertentu. Sejak awal keterampilan tesebut, perlu dilatih dengan menggunakan kelebihan-kelebihan pribadi kita. kelebihan pribadi itu anatar lain : daya inisiatif, penyampaikan pendapat, menghargai, menyebarkan rasa kasih sayang, memimpin suatu kegiatan, dan mengambil keputusan.

3. Mengembangkan Sikap Positif

Sikap dasar yang membangun jiwa kepemimpinan adalah sikap positif. Sikap positif tersebut antara lain : Berfikir Positif, beradaptasi, berpartisipasi, berperan aktif, berbau, berinteraksi, selalu menjaga keakraban, berterus terang, bekerja sama, saling memahami, menghindari perdebatan dan kata-kata tajam.

Selasa, 15 April 2014

Cara Menjaga Persahabatan dan Hal yang Menghancurkan Persahabatan


“Sahabat adalah sejarah yang di kenang sepanjang masa…”
“Sahabat bukan MATEMATIKA yang dapat dihitung nilainya..EKONOMI yang mengaharapkan materi..PPKN yang di tuntut oleh undang – undang..”



Apa yang kita alami dengan teman sepermainan kita kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, sehingga dapat membuat kita menyerah atau tetap bertekat untuk maju , tetapi itulah yang membuat persahabatanmempunyai nilai yang indah, khas, unik dan berkesan. 

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya… 

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis atau instan akan tetapi persahabatan membutuhkan proses yang panjang/membutuhkan waktu yang lama, untuk mencapai ikatan batin persahabatan yang sesungguhnya, sehingga memerlukan kesabaran agar mendapatkan sesuatu yang terbaik. Persahabatandiwarnai dengan berbagai macam pengalaman suka dan duka, dihibur dan disakiti, dijauhi dan didekati diperhatikan dan dikecewakan, didengar dan diabaikan, dibantu dan ditolak, jatuh dan bangun, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian, pasti adah tujuan lain yang berarti .

 Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Itulah sepenggal kata penggambaran. Nyari musuh emang gampang, tapi untuk mendapatkan serta menjaga persahabatn enggak sulit ko..
  • Ada sedikit tips yang mungkin bisa membantu .. ^_^
  1. Jadilah pendengar yang baik bagi teman – temanmu. Jangan pernah sekalipun kamu bersikap menggurui dan tidak menghiraukan apa yang temanmu bicarakan. Memberi nasihat boleh – boleh aja, tapi jangan melakukannya dengan cepat dan menyulitkan temanmu, beri nasihat secara perlahan – lahan namun pastikan temanmu itu mendengarnya dan mengerti apa maksutmu.
  2. Setiap orang memiliki pribadi yang unik dan khas. Cobalah mengerti bagaimana karakter temanmu. Hormatilah pendapatnya. Walau kalian kadang bisa saling berbeda pendapat dan keyakinan, namun pasti ada jalan tengah yang ditempuh asal jangan tergesa – gesa memutuskannya.
  3. Periharalah kepercayaan yang telah diberikan oleh teman dekatmu itu. Jangan sekali – kali kamu mengobral rahasia temanmu pada orang lain. Saling jaga rahasia, anggap saja antara kalian ada sebuah permainan yang dimainkan oleh kamu dan temanmu.
  4. Berilah dukungan dan pujilah temanmu, kesampingkan kesalahan dan kelemahannya.
  5. Jangan pernah merasa iri kepada temanmu. Kebahagiannya adalah bahagia milikmu juga. Ikut berbahagialah atas keberhasilan temanmu.
  6. Dekat bukan berarti harus tergantung satu sama lain. Berikan pertolongan yang secukupnya. Jagalah jarak yang wajar. Mundurlah sedikit bila kita merasa pertemanan sudah terlampau dekat. Sebaiknya, mendekatlah kala kita merasa pertemanan sudah semakin merenggang.
  7. Sisihkan waktu untuk melakukan kegiatan refresing bersama. Kembangkan sikap toleransi, fleksibelitas, assertive, empati dan belajar saling memahami.
  8. Jangan pernah ragu untuk meminta maaf kepada temanmu saat kamu melakukan sebuah kesalahan padanya. Setelah itu berusahalah untuk memperbaiki kesalahanmu. Begitu pula sebaliknya, berikan maaf dan lupakan kesalahannya jika ia bersalah.
  • Namun ada beberapa hal sebagai perusak hubungan persahabatan :
  1. Ketidaksetiaan. Kadang ada suatu hal yang dapat membuat seseorang dapat membohongi dan berpaling dari temannya ke suatu hal itu, yang menurutnya itu lebih indah dari apa yang telah didapat dan Sehingga dapat menghilangkan kepercayaan di antara mereka.
  2. Ketidakterbukaan. Ketidakterbukaan terhadap sahabat terjadi saat  ketidak pengertian seseorang tentang keadaan sebenarnya apa yang terjadi dan dialami oleh sahabatnya. Sehingga mudah salah sangka terhadap sahabatnya.
  3. Perubahan perasaan. Perubahan perasaan sering terjadi apabila ada pemicunya, seperti adah sentuhan dari suatu hal atau sesuatu yang berperan mempengarui perasaan seseorang itu sendiri. Seseorang mengalami perubahan perasaan dengan bertujuan untuk mendapatkan keamanan, keyakinan, dan kepastian yang lebih dari sebelumnya , hubungan yang lebih baik, dan cinta dari seseorang yang dinginkan.
  4. Terlalu mengikuti emosi serta mementingkan diri sendiri/egonya. Setiap orang memberikan respon yang berbeda – beda terhadap pemicu emosi. Emosi seringkali datang saat seseorang mengalami keganjalan, maka seseorang itu akan mengikuti emosinya untuk kepentingannya sendiri tanpa memperhatikan orang lain yang ada didekatnya,  sehingga dapat merugikan orang yang didekatnya. Tetapi semua manusia adalah egois, melakukan apa saja demi keuntungannya sendiri.
  5. Masalah bisnis. Masalah bisnis jugah dapat  mempengarui rusaknya hubungan persahabatan, karena jika bisnis sedang tidak berjalan sesuai dengan keinginan seseorang,  maka orang itu akan melakukan apa saja demi memulihkan bisnisnya kembali, kebanyakan tanpa memperdulikan orang lain, hanya mengutamakan keberhasilan bisnisnya. Seperti menuruti egonya.
Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.

“Tiada Mutiara sebening cinta..”
“Tiada sutra sehalus kasih saying..”
“Tiada embun sesuci ketulusan hati..”
“Dan tiada hubungan seindah persahabatan..”  ^_^

Kamis, 10 April 2014

Lomba Menulis dan Video Cerita Palang Merah Ku

Palang Merah Indonesia (PMI) mengajak seluruh kalangan masyarakat untuk ikut meramaikan Peringatan Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia dengan berpartisipasi dalam Lomba Menulis dan Video. Lomba ini dilakukan secara online dan mengangkat tema “Cerita PMI Ku” sebagai bagian dari tema besar peringatan yaitu “My Red Cross/Red Crescent Story”.


Disadari atau tidak, masyarakat tentunya pernah berhubungan atau bersinggungan dengan PMI dan kegiatannya. Karena itu di lomba ini, PMI mengajak masyarakat dari berbagai profesi dan latar belakang (relawan, pegawai, jurnalis, ibu RT, siswa siswi, mahasiswa, dan sebagainya) tanpa batasan usia untuk mengingat kembali dan menceritakan kisah mereka tentang hal-hal, seperti alasan pertama kali bergabung sebagai relawan, mendonorkan darah untuk pertama kalinya, saat mendapat bantuan ketika bencana, ketika mengikuti pertolongan pertama, saat dipertemukan dengan anggota keluarga ketika terpisah saat bencana, alasan berdonasi untuk pertama kalinya, dan sebagainya.

“Selama ini tentu banyak cerita masyarakat yang pernah bersinggungan dengan PMI. Kami ingin mengapresiasi mereka dengan memberikan wadah untuk mengisahkan cerita mereka yang dapat menggugah rasa kemanusiaan orang lain. Kita bisa belajar dan mengambil pelajaran dari kisah-kisah mereka,” jelas Sekretaris Jenderal PMI Budi A. Adiputro.  

Melalui lomba, masyarakat dapat mengisahkan cerita ini melalui tulisan atau video dalam bentuk testimoni pendek. Tulisan dan video masyarakat yang memenuhi persyaratan lomba akan ditampilkan di http://ceritapmiku.blogspot.com dan Youtube Palang Merah Indonesia.
 

Periode lomba dilakukan sejak tanggal 8-30 April atau selama 22 hari dan berhadiah menarik. Informasi lomba dapat dilihat di http://ceritapmiku.blogspot.com atau website www.pmi.or.id, Fanpage Facebook Palang Merah Indonesia, dan Twitter @palangmerah. Pemenang lomba akan diumumkan pada 8 Mei 2014 bertepatan dengan peringatan melalui twitter, facebook, dan website PMI Pusat. 

sumber : pmi.or.id

Kamis, 03 April 2014

Nyanyian Sunyi Para Relawan

Pilihan sunyimu luluh lantakkan kesombongan
Kami yang gemuruh dalam hiruk pikuk wacana
Kenapa, mengapa, dan ada apa sang bencana
Dalam duduk nyaman sembari santap hidangan
.
Burung besi nyata telah jatuh tersisa kepingan
Dalam duka air mata yang tercinta ditinggalkan
Serpihan tanda tanya berserak untuk disatukan
Lalu menimbang yang termanis untuk disalahkan
.
Ini cuaca, awan bergulung tak dinyana….!
Karena sang pilot juga manusia lena…!
Jangan-jangan di sana ada durjana…!
Black Box! Black Box,…dia harus bercerita…!
.
Sukhoi dan julang tebing Salak satu dalam realita
Di sana bencana…
Langgamkan duka nestapa..
Bukan semata ajang duga analisa…
Apalagi tepukan riang tuk bercanda tawa..
.
Padamu yang bertaruh nyawa
Di bibir dan relung jurang menganga
Mengambil apa yang kami minta
Yang Kuasa mewakili apa yang terlupa
.
Selimut temali embun tidurmu adalah saksi
Ucapan terima kasih tak terperi
Sebah bonggol pohon pisang yang kau kunyah
Lambang kemuliaan tak terbantah
.
Segala rasa dan doa untukmu sukerelawan
Semoga terberkati dalam ikhlas hati berjuang
Mata air itu masih ada di antara duka air mata
Antara kami yang berwacana adu kepintaran
Seraya menikmati hidangan tersaji
Sembari membaca koran harian serta sajian televisi
.
Pada nyanyian sunyi para relawan
Terimalah akuan maaf hati
Juga ucapan terima kasih kami
Pilihanmu selalu katupkan angkuh diri

Dunia Kita, Aksi Kita




Dunia kita saat ini
Sadarkah Anda bahwa bahwa dunia tempat tinggal kita tengah mengalami beragam masalah? Sebut saja mulai dari bencana alam, krisis ekonomi, energi, pangan, mewabahnya penyakit menular, hingga perubahan iklim. Di Indonesia, bencana alam seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, dan tsunami melanda sejumlah wilayah. Penyakit flu burung, demam berdarah, dan malaria kian merebak hingga merenggut korban. Belum lagi dampak pemanasan global yang menyebabkan kekeringan, gelombang pasang, dan abrasi pantai di beberapa daerah. Kondisi ini secara langsung atau tidak, akan meningkatkan kerawanan masyarakat. Karena itu kita harus segera bertindak!

Apa itu Kampanye Global?
Kampanye Global adalah kampanye yang digulirkan Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (Gerakan). Kampanye ini menyeru dan mengajak masyarakat luas untuk melakukan aksi-aksi kemanusiaan di bawah slogan Dunia Kita, Aksi Anda. Kampanye ini dimulai serentak di seluruh dunia tahun 2009. Dengan semangat kampanye global, setiap orang diyakini dapat membuat perubahan untuk dunia agar menjadi lebih baik. Saatnya Anda beraksi Tidak bisa dipungkiri, dunia sedang terluka. Saatnya kita melakukan aksi nyata. Sekarang juga!

Apa yang dapat Anda lakukan?
Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai anggota Gerakan di Indonesia mengajak Anda ikut serta dalam kegiatan kampanye global dengan melakukan aksi-aksi kemanusiaan melalui berbagai cara, antara lain:
1. Menjadi relawan. Selain dapat membantu sesama saat terjadi bencana, Anda juga dapat membantu kegiatan promosi serta penyuluhan tentang kesehatan dan kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat.
2. Menanam pohon dan membuat lubang biopori sebagai salah satu upaya pengurangan risiko bencana banjir yang kerap kali terjadi.
3. Menjadi Pendidik Remaja Sebaya (Peraya) untuk mencegah dan menangani kasus HIV dan AIDS, khususnya di kalangan remaja. Remaja sangat rentan terkena HIV dan AIDS. Data Departemen Kesehatan tahun 2008 menyebutkan, remaja yang terkena penyakit AIDS mencapai sekitar 8 ribu dari 15 ribu kasus di Indonesia.
4. Menjadi donor darah sukarela. Kebutuhan darah di Indonesia mencapai 4,3 juta kantong per tahun. Saat ini kebutuhan tersebut baru terpenuhi 1,2 juta kantong per tahun. Di sisi lain, kebutuhan darah terus meningkat, terutama untuk kasus kecelakaan, pendarahan pada ibu hamil, dan kebutuhan bedah.
5. Menjadi donatur dengan menyumbangkan dana untuk kegiatan kemanusiaan melalui PMI. Sumbangan Anda akan digunakan untuk membantu masyarakat yang memerlukannya. 

sumber : pmi.or.id