KSR PMI Unit UNP

KSR PMI Unit UNP

Kamis, 15 Mei 2014

Outbound PMR WIRA Binaan KSR PMI Unit UNP

Dalam rangka ulang tahunnya, KSR PMI Unit UNP mengadakan serangkaian acara yang begitu menarik. Salah satunya adalah outbound bersama PMR Wira yang dibawah binaan KSR PMI Unit UNP.
Acara outbound ini dilaksanakan ada hari kamis kemarin (15/4) di kampus UNP.









Dengan tujuan menjalin silaturahmi dan persahabatan antar PMR, acara ini berjalan dengan lancar. Di ikuti oleh 5 kelompok PMR yaitu, SMKN 6 Padang, SMKN 9 Padang, SMA Adabiah 1 Padang, SMA Adabiah 2 Padang, dan SMAN 12 Padang.

Dalam kegiatan ini diberikan berbagai permainan yang sangat menarik dan tentunya sangat bermanfaat untuk para peserta. permainan yang diberikan hendaknya bertujuan untuk menjaga kekompakan, keakraban, saling mengenal, kerja sama, leadership, ketelitian, kesabaran dan lain-lain.


Kegiatan ini di buka oleh Komandan KSR PMI unit UNP, Aidil Saputra. Aidil berharap kegiatan ini hendaknya menjadi ajang silaturahmi antar PMR dan menjadikan PMR selalu ceria dalam menjalankan aktivitasnya.

Diakhir acara diumumkan pemenang dari tiap permainan. 1412

Minggu, 11 Mei 2014

PMI Laksanakan Gerakan Nasional Saya Pelopor Keselamatan di Jalan

 Dalam rangka Memperingati HUT ke-151 Palang Merah Internasional, PMI kabupaten Aceh Selatan melaksanakan Kampanye Keselamatan Jalan Raya (Safety Riding). Kegiatan yang bertempat di Mapolres Kabupaten Aceh Selatan ini, dibuka langsung oleh Bapak Kompol.Siswoyo.SIK  Wakapolres Aceh Selatan. 
Dalam sambutannya, Siswoyo  mengatakan, “berdasarkan Data WHO tingkat kematian Tertinggi ketiga adalah yang disebabkan kecelakaan lalu lintas, maka diharapkan kepada pelopor dan harapan kepada peserta konvoi dapat memberikan contoh kepada masyarakat untuk taat rambu-rambu lalu lintas sesuai dengan 10 komitmen keselamatan di jalan raya,” ujarnya.
Kegiatan kampanye ini juga melibatkan perwakilan dari, Club Yamaha Vixion, Club Yamaha Mio, BPBD, RAPI, DKC Pramuka, Akper, Politeknik, STAI, dan Relawan PMI serta Palang Merah Remaja (PMR).
Dalam kampanye ini, peserta yang terlibat melakukan konvoi Safety Riding, penandatanganan 10 komitmen keselamatan jalan raya bersama dari seluruh peserta di halaman Kantor Bupati Lama serta melakukan promosi  dengan pembagian material KIE (stiker, pin, kipas dll) yang berisikan pesan keselamatan di jalan raya.
Selain itu, kampanye ini juga menghimbau masyarakat pengguna jalan agar mentaati peraturan lalu lintas guna menekan angka kecelakaan di jalan raya. Kegiatan ditutup dengan Simulasi penanganan Kecelakaan Oleh Unit Pelayanan Ambulance PMI.
Jeep Hendrian, selaku Kepala Markas PMI Kab. Aceh Selatan mengatakan, “Sebagai upaya membantu menekan angka PMI kabupaten Aceh Selatan, kami siap memberikan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan melalui Kru Ambulance PMI yang siap pakai dalam pelayanan kemanusiaan.” Jelasnya.
 Jeep juga menghimbau, kepada kaum muda, relawan PMI khususnya, untuk bisa lebih memberikan contoh serta menyebarkan informasi mengenai pentingnya keselamatan berlalu lintas.

Kamis, 08 Mei 2014

Pemilihan 69 Foto Bencana dan Konflik Karya Relawan PMI


Peran para sukarelawan tidak pernah terbatahkan dalam setiap aksi-aksi kemanusiaan yang dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) di mana saja. Baik pada saat bencana maupun konflik. Keberadaan mereka dibaratkan sebagai tulang punggung sekaligus garda terdepan bagi PMI. Tanpa mereka PMI tidak bisa berbuat apa-apa.

Sebagai organisasi berbasis Relawan, saat ini PMI mempunyai sekitar 1,5 juta relawan yang tersebar di 33 PMI Provinsi, 460 PMI Kabupaten/Kota, dan  212 Unit Donor Darah di seluruh Indonesia. Mereka tersebar dari Sabang sampai Merauke, berada di desa, kota, gunung-gunung, lembah, pantai, savana dan di tempat terpencil sekalipun. Bekerja penuh dedikasi melakukan pelayanan dan bantuan pada korban bencana dan konflik seperti pertolongan pertama, kesehatan darurat, dapur umum, mempertemukan keluarga yang terpisah, dukungan psikologi sosial dan lain-lain.

Relawan PMI dalam melaksanakan tugasnya telah dibekali dengan keterampilan yang baik sesuai kebutuhan di lapangan. Relawan PMI adalah personal yang terlatih sesuai bidangnya. Mereka bisa bekerja di berbagai medan, gunung, laut, hutan, atau kondisi paling buruk akibat bencana maupun konflik. Untuk menjaga agar selalu dihormati oleh semua pihak serta terjamin keselamatan dan kelancaran operasi, maka mereka selalu bekerja berdasarkan pada Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, yaitu berdasarkan Kemanusiaan (humanity), Kesamaan (impartiality), Kenetralan (neutrality), Kemandirian (independence), Kesukarelaan (voluntary service), Kesatuan (unity).

Relawan PMI dengan segala pengabdiannya terhadap kemanusiaan di bawah naungan PMI harus diberikan penghargaan setinggi-tingginya. Harus terdokumentasikan sebaik-baiknya agar aksi serta jasa-jasa mereka dapat diketahui oleh khalayak luas, dan harus menjadi contoh bagi generasi selanjutnya.
Untuk itu, Markas Pusat PMI menyelenggarakan kegiatan “Pemilihan 69 Foto Bencana dan Konflik Hasil Karya Relawan PMI”. 69 foto diambil dari usia PMI di tahun ini sejak kelahirannya 17 September 1945. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia, 8 Mei 2014 dan puncak acara peringatan hari lahir PMI pada 17 September 2014.

Tujuan
1.    Penghargaan kepada pengabdian Sukarelawan PMI.
2.    Pendokumentasian foto-foto aktifitas PMI di bencana maupun konflik hasil karya para sukarelawan PMI.

Rencana Pelaksanaan:
1.    Nama Kegiatan:
“Pemilihan 69 Foto Bencana dan Konflik Hasil Karya Relawan PMI”. Sesuai judul kegiatan, maka akan dikumpulkan 69 foto karya terbaik dari relawan PMI di bencana maupun konflik. 69 foto ada sesuai dengan usia PMI di tahun 2014, yatu 69 tahun.


2.    Foto yang diharapkan terkumpul adalah:
•    Foto karya orisinal Relawan dengan tema kemanusiaan dengan objek di lokasi bencana maupun di wilayah konflik di wilayah Indonesia maupun luar negeri.
•    Foto menggambarkan kegiatan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat korban bencana maupun konflik serta kegiatan kemanusiaan lainnya.
•    Foto mempunyai kualitas yang baik secara teknis maupun konten.

3.    Waktu pelaksanaan
a.    Waktu pengumpulan          : 5 – 20 Mei 2014
b.    Waktu Penilaian                : 21-30 Mei 2014
c.    Pengumuman pemenang    : (Tentative)  
    
4.    Kriteria Peserta
•    Peserta adalah Relawan PMI
•    Foto merupakan hasil karya sendiri dengan tema “Relawan dan Aksi Kemanusiaan di Bencana dan Konflik”.
•    Karya dikirim melalui email: palangmerahindonesia@gmail.com, format Jpeg (minimal 1024 kb, 300 dpi). Subyek: 69 foto Relawan PMI. Batas pengiriman paling lambat 15 Mei 2014.
•    Satu orang peserta maksimal mengirimkan 3 (tiga) foto. Sertakan keterangan foto dan pernyataan hasil karya sendiri.

5.    Kategori Pemilihan
a.    Kategori AWESOME PHOTOS
10 (sepuluh) Awesome Photos. Kategori ini akan memilih foto-foto yang memukau secara teknis maupun konten. Memberikan dampak positif yang spontan bagi yang melihat. Gambar yang menyentuh, menggugah, interaksi manusia dan hal-hal yang menunjukan penghargaan terhadap martabat manusia.
b.     Kategori HUMANISM PHOTOS
59 (lima puluh sembilan) Humanism Photos. Kategori ini akan berkumpul foto-foto yang baik dan patut dilihat oleh siapa saja sebagai sebuah karya fotografi dan rekaman peristiwa kemanusiaan.

6.    Penjurian
Pemilihan foto terbaik akan dilakukan oleh juri yang terdiri dari:
•    2 (dua) juri fotografer professional yang difasilitasi oleh Canon Indonesia
•    1 (satu) juri dari Biro Humas Markas Pusat Palang Merah Indonesia

7.    Hadiah
Kegiatan ini mendapat dukungan dari PT. Datascript (Canon Indonesia) berupa hadiah dengan perincian:

Pemenang Kategori AWESOME PHOTOS
Juara 1: Canon  EOS 700D with lens kit EF-S 18-55 mm
Juara 2: Canon  EOS 600D with lens kit EF-S 18-55 mm
Juara 3: Canon  EOS 1100D with lens kit EF-S 18-55 mm
7 (tujuh) besar masing-masing mendapatkan:
Canon IXUS 140 + souvenir Canon.

Pemenang kategori HUMANISM PHOTOS
59 foto yang masuk kategori ini akan mendapatkan souvenir dari Canon.


8.    Pemuatan di Majalah Suara PMI
Sebagai bagian dari upaya pendokumentasian, maka 69 foto yang terpilih akan dimuat di Majalah Suara PMI Edisi 6 Tahun 2014. Selain itu, seluruh foto yang masuk akan masuk pada data arsip PMI dan bisa digunakan sesuai kebutuhan.

Penutup
Demikian kerangka acuan ini disusun untuk menjadi dasar pelaksanaan serta bahan informasi bagi pihak-pihak yang terkait.

Semoga Allah SWT merestui kegiatan ini.


Terima kasih,-



Jakarta, 25 April 2014

Biro Humas

Minggu, 04 Mei 2014

Menuju "Pekan Kreativitas Palang Merah (PKPM)"

Bulan Mei adalah bulan yang dinanti-nanti bagi seluruh anggota KSR PMI Unit UNP. Karena di bulan itu adalah bulan kelahiran organisasi yang bergerak dibidang sosial kemanusiaan ini. Bulan yang menjadi ajang reuni bagi seluruh anggota dari angkatan pendiri hingga angkatan sekarang.


21 tahun adalah usia KSR PMI Unit UNP pada tahun ini. Usia yang tak lagi muda, telah banyak pengalaman, kegiatan, aksi sosial dan kemanusiaan. Telah banyak kisah terukir dalam diri anggota bersama KSR PMI Unit UNP. Kisah yang menghadirkan tawa, ataupun duka.

Dalam rangka merayakan ulang tahun KSR PMI Unit UNP itulah diadakan kegiatan Pekan Kreativitas Palang Merah (PKPM). Yang terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan acara. Acara yang melibatkan civitas akademik UNP, KSR se-Kota Padang, dan seluruh anggota KSR PMI Unit UNP.
Setiap tahunnya acara yang dilaksanakan berbeda-beda tapi dengan tujuan yang sama yaitu menjalin silaturahmi antara KSR PMI Unit UNP dengan mahasiswa UNP dan KSR se-Kota Padang, juga menjadi ajang "basuo" seluruh anggota KSR PMI Unit UNP.

Pada tahun ini kegiatan yang diangkatkan adalah :
1. Lomba Futsal antar ORMAWA selingkungan UNP dan KSR se Kota Padang (10-11 Mei 2014).

2. Lomba karikatur bertemakan "Bencana Alam" ( 13 Mei 2014).

3. Outbond bersama PMR Wira Binaan KSR PMI Unit UNP (15 Mei 2014).


4. Malam Puncak PKPM (17 Mei 2014).


Kegiatan yang diangkatkan ini sangat menarik karena selama seminggu rangkaian acara tersebut diselenggarakan oleh panitia pelaksana yang bertujuan selain menjalin silaturahmi juga sebagai ajang mengasah kreativitas dibidang olahraga,seni,dll.

Untuk dimasa yang akan datang, diharapkan dengan bertambahnya usia ini KSR PMI Unit UNP dapat menjadi organisasi kampus yang selalu berkomitmen untuk membantu sesama, sesuai dengan motto organisasi "Loyalitas Untuk Kemanusiaan". Dan juga menjadi wadah pengembangan jiwa relawan dalam diri seluruh anggota.

SELAMAT ULANG TAHUN KE 21 KSR PMI UNIT UNP......
SIAMO TUTTI FRATELLI...


by: Admin (1412)

Jumat, 02 Mei 2014

PMI dalam Merespon Bencana

 






















Berbagai faktor geografis, gelologis, dan demografis sangat mempengaruhi kondisi wilayah Indonesia sehingga frekuensi bencana alam sangat tinggi. Sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi, Palang Merah Indonesia berkewajiban memberikan pertolongan dan bantuan pada fase darurat kepada yang membutuhkan secara profesional berdasarkan prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Internasional. Kegiatan respon bencana yang diutamakan PMI meliputi evaluasi penyelamatan korban dan pertolongan pertama dengan memprioritaskan kaum rentan, seperti ibu hamil/menyusui, anak-anak, dan manula.
Penanganan bencana akan dilakukan beberapa unit, seperti: unit Assessment; unit medis (medical action team); unit ambulans; unit dapur umum lapangan; dunit distribusi bantuan bencana; unit penampungan darurat (shellter); unit pemulihan hubungan keluarga; serta unit fungsional pendukung operasional, yang terdiri atas administrasi, keuangan, humas, logistik, dan teknologi informasi. Tahapan bantuan penanganan bencana PMI:

1.   Upaya tanggap darurat lapis pertama dilakukan di tingkat PMI Cabang, yang dapat membangun Posko Tanggap Darurat Bencana PMI Cabang atau Posko PMI Cabang dengan mendayagunakan unsur-unsur pengurus, staf, dan satgana/relawan. Untuk operasional tanggap darurat bencana berbasis masyarakat, khususnya di desa/kelurahan rawan bencana, PMI Cabang/PMI Ranting memobilisasi anggota TSR/PMI di tingkat desa/kelurahan serta anggota masyarakat terlatih binaan PMI dalam wadah Tim SIBAT (Siaga Bantuan Berbasis Masyarakat).

2.   Jika skala bencana melampaui kapasitas PMI Cabang setempat, PMI Daerah dapat diminta bantuan untuk mengkoordinir bantuan baik dari PMI Cabang lain di wilayahnya maupun pihak terkait lainnya. Bantuan ini merupakan upaya tanggap darurat lapis kedua. PMI Daerah dapat mendirikan Posko Tanggap Darurat Bencana PMI Daerah atau Posko PMI Daerah dengan mendayagunakan unsur-unsur seperti yang disebutkan pada poin sebelumnya.

3.   Jika skala bencana melampaui kapasitas PMI Daerah setempat, PMI Pusat dapat diminta bantuan untuk mengkoordinir bantuan dari PMI Daerah lain maupun pihak terkait lainnya. Bantuan ini menjadi upaya tanggap darurat lapis ketiga. PMI Pusat dapat membentuk Posko Tanggap Darurat Bencana PMI Pusat atau Posko PMI Pusat.

4.   Jika skala bencana masih melampaui kapasitas PMI Pusat, sumber daya Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dapat diminta bantuan ataupun pihak terkait lainnya di tingkat nasional maupun internasional. PMI sebagai organisasi sosial kemanusiaan diharapkan mampu memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat demi mengurangi beban yang diderita korban bencana. (DM)

sumber : pmi.or.id

Disiplin Waktu Ala Indonesia


Setelah membahas disiplin waktu ala Jepang di bagian kedua, tulisan ini akan membandingkannya dengan di Indonesia. Kita tentu sering mendengar “besok” atau “mbesok” dalam aksen bahasa Jawa. Kata ini mempunyai arti 24 jam setelah sekarang. Tapi di Indonesia, “besok” bisa menjadi lusa atau bahkan minggu depan. Begitu yang ditulis oleh Terry Morrison & Wayne Conaway dalam buku best seller “Kiss, Bow, or Shake Hand: How Tod Do Business in 60 Countries”. Buku ini membahas tentang tips, etika dan budaya dalam melakukan bisnis di 60 negara (termasuk di Indonesia). Tanpa disadari, budaya “besok” yang dimiliki oleh bangsa kita menjadi terkenal di manca Negara.
Belum cukup sampai di situ, di buku tersebut ditulis juga: “In general, Indonesians arrive a half hour late”. Anda setuju? Atau malah menyalahkan buku itu karena orang Indonesia pada umumnya telat satu jam, bukan setengah jam? “Jam karet”, begitulah istilah yang sudah umum di Indonesia untuk menggambarkan keterlambatan. “Besok” bisa melar seperti karet menjadi lusa atau beberapa hari lagi. Rentang waktu “besok” mempunyai jangkauan yang panjang dan tidak pasti. Padahal kepastian diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan.

Karena sudah menjadi biasa, akhirnya menjadi budaya yang diterima oleh banyak kalangan. Jangan heran, banyak orang dari negara lain atau orang Indonesia yang lama tinggal di luar negeri akhirnya malah mengikuti budaya ini. Arus jam karet lebih kuat sehingga menarik arus disiplin waktu yang lebih lemah tenaganya. Dampak dari jam karet atau keterlambatan ini adalah timbulnya “jalan pintas” yang menerjang arus jam karet. Kalau kita mempunyai suatu urusan yang memakan waktu lama, maka ada “jalan pintas” agar bisa lebih cepat. Dan tidak ada “jalan pintas” yang gratis.

Dampak lain dari jam karet adalah tertundanya beberapa kegiatan lain sebagai rentetan akibat dari jam karet pada acara sebelumnya. Apabila diakumulasikan, telah terjadi inefisiensi yang luar biasa. Cuma karena banyak yang tidak menyadarinya serta sudah terbiasa, yang luar biasa menjadi biasa. Contohnya adalah suatu acara yang sudah dijadwalkan akan berlangsung dua jam dari jam 10 sampai jam 12. Kemudian rapat tersebut tertunda setengah jam karena peserta rapat banyak yang datang terlambat. Dengan asumsi rapat tetap dua jam serta waktu istirahat jam 12, maka telah terjadi pemborosan waktu, tenaga dan sumber daya listrik yang dikali setengah jam. Dengan asumsi rapat diakhiri jam 12, maka telah terjadi inefisiensi dalam pembahasan materi rapat yang cenderung akan dibahas secara tergesa-gesa karena kurangnya waktu. Inefisiensi juga akan terjadi pada rentetan kegiatan berikutnya karena keterlambatan rapat tersebut.

Apakah budaya ini bisa diubah? Tentu saja, asal ada kemauan dan dimulai dari diri sendiri setiap individu maka Indonesia akan bergerak menjadi masyarakat yang tepat waktu.

Kamis, 01 Mei 2014

Potret Untuk Kehidupan

poster1
Campaign overview
kitabisa.co.id adalah website crowd funding yang menghubungkan pemilik ide/proyek sosial dengan orang-orang yang ingin membantu. Kami percaya orang baik itu banyak, hanya saja mereka tersebar dan sibuk dengan keseharian. Melalui website kitabisa.co.id kami bercita-cita mengajak sebanyak-banyaknya orang baik untuk berkolaborasi menciptakan perubahan :)

Kali ini kitabisa.co.id bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia dalam program "Potret Untuk Kehidupan". Ini adalah sebuah kampanye berlandaskan gotong royong untuk membantu PMI menambah jumlah bus unit bus donor darah yang akan digunakan untuk menambah pasokan darah PMI.
Kita masih kekurangan darah!

Hingga saat ini PMI dapat mengumpukan 2,5 juta kantong darah/tahun. Sedangkan kebutuhan darah menurut WHO adalah 2% dari jumlah penduduk, berarti dibutuhkan 4,8 juta kantong per tahun untuk Indonesia.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibentuklah program “Potret untuk kehidupan” sebuah kerjasama antara Palang Merah Indonesia dan Kitabisa.co.id.
Melalui program ini publik dapat bergotong-royong membantu PMI membeli 1 unit bus donor darah yang akan digunakan untuk menambah pasokan darah PMI.
Desain Bus Unit Donor Darah PMI Bus Unit Donor Darah ini akan membantu PMI dalam meningkatkan jumlah stok darah di Indonesia, terlebih pada masyarakat perkotaan dimana kepadatan jam kerja akan menyulitkan masyarakat jika harus bersusah payah mendonor pada Posko PMI. Adanya bus ini akan memudahkan PMI untuk menjangkau masyarakat luas.
Donor Darah
 Jika selama ini bus donor darah milik PMI dihiasi logo perusahaan, melalui kampanye ini logo tersebut akan digantikan dengan ribuan foto donatur yang melakukan donasi minimal Rp.100.000. Itulah kenapa kampanye ini bernama Potret untuk Kehidupan, karena di bus donor darah ini akan ada potret kamu yang telah memberi kehidupan untuk orang lain

Klik link http://busdondar.kitabisa.co.id/