KSR PMI Unit UNP

KSR PMI Unit UNP

Kamis, 27 Maret 2014

Urgensinya Pembinaan Relawan PMI


Untuk meningkatkan kapasitas serta program kerja dari Relawan, Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar pertemuan nasional Bidang PMR dan Relawan selama 3 hari, yaitu 26-28 Mareat di Bandung Jawa Barat. Pelatihan diikuti oleh 48 peserta dari 27 PMI Provinsi se Indonesia.  

Pertemuan relawan tahunan kali membahas pentingnya relawan PMI untuk mendapatkan pembinaan di tingkat PMI Kab / Kota. Kepala Divisi PMR dan Relawan Markas Pusat PMI, dr. Lilis Wijaya mengatakan, “Relawan sebagai ujung tombak respon kegiatan PMI dalam masa damai maupun masa tanggap darurat bencana di tingkat Kab/Kota harus diperhatikan pembinaannya. Misalnya dengan memfasilitasi mereka untuk mengikuti pelatihan pengembangan kapasitas, dimobilisasi sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya, dan adanya dana bagi pembinaan itu sendiri di dalam kebijakan pengurus PMI Kab/Kota sesuai dengan tujuan pertemuan ini.”

Pertemuan ini juga membahas pentingnya relawan PMI untuk membuka jejaring secara internal maupun ekternal.
“Di antara para relawan di berbagai daerah perlu berjejaring melalui berbagai forum maupun sarana media sosial yang ada supaya bisa saling tukar pengalaman dan saling meningkatkan kapasitas,” jelas Lilis.  

PMI telah membuka jejaring kerjasama dengan pihak pemerintah, terutama di bidang pembinaan relawan.
“PMI Pusat telah menjalin kerjasama dengan beberapa instansi seperti Kemedikbud dan Kemenpora untuk kegiatan pembinaan relawan. Harapan kami adalah PMI di tingkat Provinsi sampai Kab/Kota dapat mengaplikasi kerjasama ini di ranah teknis dengan instansi terkait melalui kegiatan-kegiatan pembinaan relawan,” tambah Lilis. 

Penghargaan terhadap para relawan juga perlu sebagai bentuk apresiasi dari kerja dan pengabdian mereka di bidang kemanusiaan. Salah satu penghargaan untuk relawan adalah dengan memberikan asuransi kepada mereka.
“Penghargaan lainnya misalnya dengan mengikutsertakan relawan dalam kegiatan di tingkat nasional maupun internasional dan memberikan sertifikasi penugasan bagi mereka yang selesai bertugas,” kata Lilis.  

Pembahasan lainnya di pertemuan nasional relawan ini adalah Database Coaching bagi PMI di tingkat Provinsi. Database ini adalah untuk memudahkan PMI Provinsi/Kabupaten/Kota memasukkan data-data relawan PMI.  

“Saat ini terdapat sekitar 120 ribu relawan PMI yang aktif di Indonesia. Data ini perlu dimasukkan dalam database agar bisa kita kontak sewaktu-waktu jika diperlukan untuk tugas,” jelas Doddy Alfitra, Kepala Sub. Perencanaan dan Rekrutmen, Markas Pusat PMI. 

sumber : pmi.or.id

Rabu, 26 Maret 2014

Kiat Mempertahankan Pendapat

TIPS HARI INI  



Dalam berinteraksi dengan rekan sekerja, termasuk klien, kita sering berbeda pendapat. Ini sangat wajar, tidak perlu dihindari. Hanya saja, kita perlu kuasai kiat bagaimana mempertahankan pendapat dengan santun. Supaya tidak terjadi konflik.

Setiap orang punya keunikan. Karakter kita akan memengaruhi cara kita mengemukakan pendapat. Karena itu dalam berinteraksi, ada kalanya kita perlu tahu karakter rekan kerja atau customer kita. Semakin kita peka terhadap lawan bicara kita, semakin kita mudah memengaruhi dan menjalin hubungan dengannya.

MengelolaPerbedaan Menuju Kebersamaan
Perbedaan pendapat selalu ada, namun kebanyakan orang cenderung menganggap remeh hal ini. Lalu berusaha menghilangkannya. Kenapa? Karena enggan berkonflik. Perbedaan pendapat yang tidak dikelola dengan baik rentan menimbulkan konfllik. Maka, dalam se¬tiap diskusi orang lebih senang menyamakan persepsi dengan orang lain. Padahal, bagi seorang profesional, perbedaan pendapat adalah hal biasa. Dari sana, kita justru bisa saling menambah wawasan untuk menemukan sebuah solusi cantik.

Cuma, yang perlu dihindari adalah kita terlalu terobsesi dengan pendapat kita sendiri. Lupa bahwa sebetulnya, kita pun punya kelemahan. Maka, kita butuh orang lain sebagai sparing partner. Sebagai seorang profesional, kita harus berjiwa besar, mau menerima pendapat orang lain. Boleh saja, kita berdebat habis-habisan di dalam ruangan, tetapi ketika ke luar dari ruangan, masalah itu harus ditinggalkan. Sulit? Memang. Tetapi kita tidak boleh larut dalam perasaan dan kemudian menganggap orang yang berbeda pendapat itu sentimen terhadap kita.

Lalu, bagaimana mengelola pendapat supaya tidak menimbulkan konflik? Saat berdebat, fokuslah pada masalah. Jangan menyerempet persoalan pribadi. Karena itu, kita harus memerhatikan cara kita berkomunikasi. Termasuk, penggunaan kata-kata. Jangan sampai menusuk dan menyakiti hati lawan. Semangatnya adalah untuk kebersamaan demi mencari solusi cantik. Bukan mengunggulkan kepandaian pribadi.

Memenangkan Customer Tanpa Merasa Kalah
Dalam bernegosiasi dengan klien, kita sering mengikuti kemauan customer, agar mereka senang. Ya, menyenangkan klien memang salah satu strategi untuk memengaruhi mereka. Namun, me¬menangkan customer bukan berarti kita dalam posisi kalah. Karena sebetulnya, kita bisa menggunakan taktik smooth influence dan cara berkomunikasi. Kita tahu saat yang tepat kapan harus maju atau mundur dalam pembicaraan.

Nah, jika terjadi perbedaan pendapat, bagaimana sebaiknya? Apakah kita cari menangnya atau benarnya? Yang paling tepat adalah kita cari solusi menang-menang. Dua-duanya merasa tidak dirugikan. Kita pun bisa saja menolak pendapat klien. Namun, tentu saja gunakan cara yang santun. Tidak perlu menyakiti hati orang lain. Selain itu, kita juga harus menggunakan data-data yang kuat. Sehingga ada alasan jelas dibalik penolakan itu.

Menyikapi Orang yang Pasif
Dalam rapat dan diskusi, selalu saja ada orang yang bersikap pasif. Maka, ketika dimintai pendapat, ia selalu memilih abstain. Bagaimana menghadapi orang seperti ini? Kita harus berhati-hati. Tipe orang seperti ini biasanya akan ikut ke mana angin bertiup. Jadi, jangan mengharapkan ia menjadi pendukung kita. Jika di forum ada suatu tekanan, dia akan ikut ke sana. Benar atau salah, ia tak peduli.

Beda lagi dengan orang pasif. Ia mungkin punya segudang ide, tapi tidak dapat memaparkannya dengan jelas. Sehingga, ia tidak dapat memengaruhi orang. Tipe ini bisa kita dekati. Tujuannya, untuk meyakinkan dia dengan menjelaskan ide-ide kita segamblang dan selengkap mungkin. Jika ide itu sejalan, bisa jadi ia ikut mendukung kita.

Saling Melengkapi
Perbedaan pendapat memang lumrah. Namun, kita perlu menghargai sikap dan pendapat orang lain. Selain itu, kita harus punya kontrol diri yang kuat. Supaya perbedaan itu tidak menimbulkan konflik. Sebaliknya, sebagai seorang profesional, perbedaan harus dikelola menjadi keanekaragaman yang saling melengkapi. Caranya, dengan melakukan komunikasi dan tutur bahasa yang baik serta niat tulus.

Sumber: Majalah Bahana, September 2008

Minggu, 23 Maret 2014

Empat Dasar Kepemimpinan Efektif



 Dalam rangka persiapan acara Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Relawan (LKMR) KSR PMI Unit UNP, admin bermaksud memberikan sedikit ilmu dasar tentang kepemimpinan, dan tentunya akan banyak lagi materi lain yang akan didapatkan di LKMR nantinya...
berikut adalah 4 dasar kepemimpinan efektif



1.PENENTUAN TUJUAN
Seorang pemimpin harus memastikan dari awal bahwa semua anggota teamnya memahami maksud dan tujuan organisasi. Apa visi dan misi organisasi harus sudah terinternalisasi di diri masing-masing anggota. Inilah salah satu alasan kenapa banyak di dinding-dinding kantor perusahaan kita jumpai figura bertuliskan Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu perusahaan tersebut. Karena top management menginginkan semua yang terlibat di organisasinya tahu arah dan tujuan organisasinya.
Team tidak akan kehilangan arah dalam memacu roda organisasi dengan adanya fase penentuan tujuan ini di awal. Inilah fase mendasar dalam organisasi, dan pemimpin efektif terbiasa melaksanakannya.

2.KOMUNIKASI
Semua kebijakan, keputusan, informasi atau berita apapun yang dibuat oleh top management terkait kebaikan perusahaan harus dikomunikasikan dengan baik kepada semua anggota team. Banyak media yang bisa digunakan untuk menyampaikannya. Pemimpin biasa dalam mengomunikasikan sesuatu kepada teamnya tentu sudah terbiasa menggunakan media email, notes, memo dinas, chat-group, atau internal communication tools lainnya.

Dan bagi pemimpin efektif, media-media itu saja tidak cukup. Ada banyak alasan dari pemimpin efektif, kenapa media itu saja tidak cukup. Salah satunya adalah, tidak semua karyawan dalam teamnya mau membaca. Membaca pun, belum tentu semua mendapat pemahaman yang sama. Karena itu pemimpin efektif akan membuat cara komunikasi yang lebih ‘intim’. Man-to-man communication. Dia akan temui langsung teamnya, dan memastikan setiap anggota teamnya memahami apa yang dikomunikasikannya tersebut.

3.KEPERCAYAAN
Komunikasi yang efektif didasari dengan adanya saling percaya antara pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi tersebut; dalam hal ini antara leader dengan bawahannya. Penentuan arah tujuan organisasi sudah dibuat, kemudian dikomunikasikan dan komunikasinya dibangun di atas kepercayaan. Bagaimana mungkin bawahan bisa menerima dan mengikuti instruksi atasan bila bawahannya tidak ‘percaya’ kepada leadernya. Prinsip ini sangat dipahami oleh pemimpin efektif.

4.AKUNTABILITAS (PERTANGGUNG JAWABAN)
Dasar keempat adalah pertanggungjawaban atau akuntabilitas. Banyak pemimpin yang akhirnya gagal menjalankan beberapa proyek karena melalaikan dasar ini. Hal ini tidak dimaksudkan untuk mencari siapa yang bersalah atas kegagalan organisasi, tapi ditujukan untuk menuntut pertanggungjawaban dari semua orang yang terlibat dalam organisasi tersebut. Prinsip ini memunculkan kaidah check-list; monitoring.
Semua karyawan atau bawahan merasa diawasi sehingga setiap saat mereka terpacu untuk memberikan yang terbaik. Kalaupun suatu saat mereka ‘bisa saja’ merasa tidak diawasi, kinerjanya tetap bisa mengutamakan yang terbaik karena mereka juga akan mempertanggungjawabkan pekerjaannya tersebut kepada atasannya di akhir pekerjaan / proyek.

Rabu, 19 Maret 2014

18 Negara Latihan Hadapi Mentawai Megathrust

18 Negara Latihan Hadapi Mentawai Megathrust

TEMPO.CO , Padang: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar  Mentawai Megathrust Direx Exercise di Padang dan Kepulauan Mentawai pada 17-23 Maret 2014. Kegiatan ini  diikuti 2.100 peserta dari  negara-negara Asia Tengara,  Asia Timur dan lembaga internasional.

"Latihan mengurangi risiko bencana ini untuk antisipasi nyata dari Mentawai Megathrust," kata  Sekretaris Utama BNPB, Fatchul Hadi, Senin, 17 Maret 2014.  Para ahli memprediksi bakal terjadi gempa besar yang diikuti tsunami yang bersumber dari segmen lempeng bumi yang belum pecah di bawah Kepulauan Mentawai.  (Baca: Gempa 5.1 SR Guncang di Patahan Sumatera Mentawai)

Menurut Fatchul, kegiatan MMDirex  yang diikuti 18 negara ini sengaja diadakan di Padang dan Mentawai karena wilayah ini memiliki data penelitian kegempaan paling lengkap.  Peserta latihan mengikuti prosedur, misalnya membawa kapal harus ke arah mana,  dan bagaimana jika bantuan militer datang dari negara lain bagaimana. "Sehingga prosedur bantuan akan jauh lebih efektif dan cepat," ujarnya. (Baca: Danrem Bengkulu Ajak Latihan Basah Hadapi Bencana)

Deputi Rehabilitasi dan Konstruksi BNPB, Bernadus Wisnu Widjaja, mengatakan latihan yang melibatkan sipil dan militer Indonesia ini bertujuan menyiapkan rencana induk koordinasi, kolaborasi, dan komunikasi internasional menghadapi bencana gempa dan tsunami.

Gubernur Sumatra Barat, Irwan Prayitno mengatakan terus berupaya menyiapkan daerahnya menghadapi tsunami, termasuk mendirikan shelter evakuasi di pantai. Tahun ini Sumatra Barat mendapatkan dana APBN Rp 70 miliar untuk pendirian shelter itu.

sumber : Tempo

Selasa, 18 Maret 2014

Sebuah Refleksi untuk Memahami Nilai-nilai Gerakan PMI

 Oleh : DM Edy Suprayitno, S.Pd

Darah, luka dan nyawa adalah tiga hal yang menjadi sahabat karib bagi seorang Jean Henry Dunant dan masyarakat Solferino beberapa abad yang lalu ketika perang antara Austria dan Prancis Sardenia berkecamuk. Hanya bermodalkan sebuah slogan “ TUTTY FRATELLY “ yang berarti “SEMUA ADALAH BERSAUDARA“ meraka bahu membahu tak kenal lelah menolong para korban perang tanpa membedakan SARA ( Suku, Ras dan Agama ).
 

Kini, perjuangan dan usaha keras yang dilakukan Jean Henry Dunant telah menjadi semangat kemanusiaan yang teramat besar di seluruh dunia dengan terbentuknya organisasi sosial kemanusiaan yaitu PALANG MERAH dan BULAN SABIT MERAH diseluruh pelosok dunia. Dengan mendasarkan diri pada 7 PRISNSIP DASAR, seluruh gerakan nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di seluruh dunia telah membuktikan dirinya bahwa Palang Merah ada adalah semata-semata untuk rakyat yang terkena bencana.
Mencoba tuk memahami dan mengerti lebih dalam makna dan arti yang terkandung dalam 7 PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL, tentu kita harus menguraikannya satu demi satu dan mencoba masuk kedalam maknanya dan merefleksikannya dengan perjalanan PALANG MERAH khususnya Palang Merah Indonesia saat ini. 

KEMANUSIAAN, bahwa gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dalam pelaksanaan gerakannya harus senantiasa memperhatikan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal yaitu menjaga, memberikan, menjamin dan mengembalikan hak-hak asasi manusia yang sedang tertimpa masalah kemanusiaan.

KESAMAAN, dengan semangat kesamaan tanpa membedakan suku, agama, warna kulit dan Negara, Jean Henry dunant memberikan bantuan kepada korban perang baik yang berasal dari warga sipil, tentara kedua belah pihak. Dengan semangat kesamaan inilah kini gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional menjalankan visi dan misinya di seluruh dunia.

KENETRALAN, tanpa bermaksud mendukung dan berpihak dengan salah satu pihak Jean Henry Dunant dan masyarakat Solferino memberikan bantuan kepada seluruh korban perang Solferino. Kini dengan semangat kenetralan gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional senantiasa bergerak NETRAL dalam melaksanakan tugasnya baik dalam keadaan kacau maupun damai.

KEMANDIRIAN, bahwa gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dalam melaksanakan tugasnya harus berusaha mandiri dalam membesarkan organisasinya sehingga nilai-nilai kenetralan dapat dijaga sebaik mungkin.

KESUKARELAAN, sebagai organisasi kemanusiaan Internasional, Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional senantiasa memberikan bantuan dan pertolongan secara sukarela tanpa mengharapkan pamrih baik dalam keadaan kacau maupun damai. 

KESATUAN, dalam menjalankan tugasnya gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional senantiasa menjaga nilai Persatuan dan kesatuan dengan membentuk hanya satu organisasi nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah di setiap Negara. 

KESEMESTAAN, akhirnya dengan nilai-nilai Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan dan Kesatuan, gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional diharapkan mampu meberikan bantuan dan pertolongan yang bersifat universal dan luas mencakup segala aspek kehidupan manusia.


Kini pertanyaannya, apakah Palang Merah Indonesia telah benar-benar menerapkan dan mengamalkan 7 PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL setelah melewati pahit getirnya kehidupan di negeri tercinta Indonesia yang kini telah berusia 68 tahun?. Ketika kita mencoba untuk memahami makna dan roh dari 7 PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL tentu pemahaman kita terhadap PMI adalah organisasi kemanusiaan yang berdiri independent, mandiri dan bebas dari intervensi dari manapun. PMI ada, semata-semata dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat.
 

Bagimanakah Kenetralan PMI kini?

Pada saat perang di Solferino berkecamuk, Jean Henry Dunant dan masyarakat solferino memberikan pertolongan kepada seluruh korban perang hanya dengan satu semboyan yaitu ” SIAMO TUTTY FRATELLY ” yang mengandung makna semua adalah saudara. Nah, semangat inilah yang menjadi dasar nilai-nilai netral yang ada di dalam gerakan PMI. Dengan semangat semua adalah saudara Jean Henry Dunant dan masyarakat Solferino memberikan bantuan kepada korban perang tanpa memihak dengan salah satu pihak yang bertikai. Kini, ketika PMI telah berusia 63 tahun apakah kenetralan itu masih dapat dipertahankan atau sudah menjadi bias ketika PMI telah menjadi dan masuk ( atau dimasukan ) kedalam ranah politik.

PMI kini atau sebagian PMI yang ada di Indonesia suka tidak suka, mau tidak mau dan disadari atau tidak telah menjadi bagian dari birokrasi pemerintahan, seperti : ada sebagian PMI cabang yang jelas-jelas secara de-facto telah menjadi bagian dari birokrasi yaitu dengan memakai seragam pemerintahan kepada seluruh staff PMI. Pertanyaannya, apakah ini bentuk bantuan pemerintah kota atau kabupaten kepada PMI?, bukankah bantuan pemerintah sifatnya tidak mengikat dan apalagi mengintervensi gerakan PMI yang jelas-jelas ada, bukan menjadi milik golongan, individu atau pemerintah, tapi PMI ada semata-mata oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Nilai kenetralan PMI semakin menjadi bias ketika hampir seluruh atau sebagian pengurus yang menjabat diambil dari birokrat dan pimpinan partai. Tentu kondisi ini akan sangat mudah dapat ditampik oleh para pengurus tersebut dengan mengatakan ” itukan hak kami secara individu sebagai bagian dari birokrasi dan pimpinan partai ” tapi, apakah mereka tidak menyadari bagaimana pemikiran golongan lain dari mereka dan rakyat kebanyakan, tentu mereka akan menilai bahwa PMI milik pemerintah dan golongan tertentu, otomatis hal ini telah membiaskan makna nilai kenetralan yang diharapkan oleh Jean Henry dunant. Dan akhirnya, masyarakat kebanyakan akan merasa tidak memiliki hak dan kepentingan untuk membangun PMI secara bersama-sama. 


Sudah Mandirikah PMI kini ?

Berdasarkan 7 Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, PMI ( Palang merah Indonesia ) didirikan untuk manjadi Organisasi sosial yang mandiri sebagaimana tertuang dalam Prinsip dasar di atas. ”bahwa gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dalam melaksanakan tugasnya harus berusaha mandiri dalam membesarkan organisasinya sehingga nilai-nilai kenetralan dapat dijaga sebaik mungkin”. Lalu, dimanakah atau bagaimanakah PMI saat ini memaknai KEMANDIRIAN ketika semua bantuan baik pemerintah maupun asing dapat dengan sangat mudah menjauhkan dan melunturkan serta merta akhirnya melemahkan kekuatan PMI yang sejatinya berasal dari rakyat? Karena dengan adanya DONATUR baik pemerintah maupun asing PMI hanya fokus bagaimana mengahabiskan dana yang telah ada dengan program-program yang semata-mata penguatan fisik PMI ( SATGANA, SIBAD, SARANA-PRASARANA dll ),dan sangat jarang bahkan tidak ada program yang diperuntukan bagi pemahaman rakyat umum bahwa PMI adalah milik mereka, bahwa PMI sangat membutuhkan bantuan dan dukungan dari masyarakat luas. Sesungguhnya merupakan sebuah augrah ketika pemerintah dan donatur asing mau mendanai semua program PMI, tapi apakah hal ini tidak akan semakin menjauhkan PMI dengan rakyatnya dan PMI akan semakin manja dengan bantuan dan bantuan. Bukankah makna KEMANDIRIAN yang disebutkan dalam 7 Prinsip Dasar diatas adalah bahwa PMI mampu menghidupi organisasinya secara mandiri yang artinya senantiasa bahu membahu dengan rakyat guna menghidupi PMI, dengan pemerintah tanpa ikatan dan intervensi serta tentunya bersama donatur asing yang murni memberikan bantuan tanpa tedeng aling-aling. Sehingga ketika akhirnya donatur dan pemerintah sudah tidak lagi memberikan bantuan, PMI akan tetap berkibar tinggi di lubuk hati rakyatnya sampai kapanpun

Senin, 17 Maret 2014

Benarkah Kesehatan Gigi dan Gusi Mempengaruhi Jantung




Info Kesehatan


Saat ini, para ahli masih belum menemukan hubungan yang jelas antara kesehatan gigi dan penyakit jantung. Walaupun terdapat beberapa teori mengenai hal ini, akan tetapi belum ada bukti jelas yang menunjukkan adanya hubungan antara gangguan gusi dengan penyakit jantung. Hubungan ini mungkin lebih berhubungan dengan kesadaran diri akan kesehatan dan kebersihan diri, di mana orang yang memiliki gigi yang sehat dan rajin merawat gigi serta gusinya mungkin juga rajin berolahraga.

Hubungan Gangguan Gusi dan Penyakit Jantung

Baik gangguan gusi maupun penyakit jantung berhubungan dengan adanya proses peradangan (inflamasi) di dalam tubuh.Gingivitis atau peradangan gusi terjadi ketika gusi meradang dan bakteri masuk ke dalam jaringan gusi.

Sementara itu, penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis) juga berhubungan dengan peradangan.


Pada aterosklerosis, terbentuk suatu kumpulan lemak yang menempel pada dinding pembuluh darah yang diakibatkan oleh suatu reaksi peradangan.

Beberapa penelitian menemukan bahwa gangguan gusi merupakan salah satu faktor resiko penyakit jantung koroner, gangguan pembuluh darah dan arteri yang memperdarahi otak sehingga juga merupakan salah satu faktor resiko stroke.

Penelitian lainnya menemukan bahwa orang yang memiliki gigi yang lebih sedikit dan memiliki banyak gangguan gusi memiliki resiko stroke yang lebih tinggi. Akan tetapi, beberapa penelitian lainnya tidak menemukan adanya hubungan gangguan gusi dan stroke.

Penelitian lainnya menemukan adanya hubungan langsung antara penyumbatan pembuluh darah tepi di kaki dan gangguan gusi.

Akan tetapi, sebuah penelitian yang dilakukan 2 tahun lalu di Amerika tidak menemukan bukti bahwa gangguan gusi dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke atau bahwa mengobati berbagai gangguan gusi tersebut dapat mencegah penyakit jantung dan stroke. Kesimpulannya adalah masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hubungan antara gangguan gusi dan penyakit jantung atau stroke.

Walaupun para ahli masih belum menemukan bukti nyata adanya hubungan sebab akibat antara kesehatan jantung dan mulut, para ahli menemukan bahwa:
1.       Bakteri penyebab kedua gangguan ini hampir sama. Bakteri yang menyebabkan gangguan gusi juga ditemukan pada pembuluh darah yang mengalami aterosklerosis

2.       Baik gangguan gusi maupun penyakit jantung berhubungan dengan proses inflamasi atau peradangan.

Meskipun belum ditemukan adanya hubungan yang pasti antara kesehatan mulut dengan penyakit jantung, diimbau agar para dokter gigi memberitahu pasiennya yang menderita gangguan gusi sedang hingga berat bahwa mereka memiliki resiko penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah yang lebih tinggi, terutama bila pasien tersebut juga memiliki faktor resiko penyakit jantung lainnya seperti merokok dan tekanan darah tinggi.

Lakukanlah pemeriksaan kesehatan anda secara teratur.
 

Kamis, 13 Maret 2014

Mentawai Mega­thrust Direx (MMD) 2014


Dokumentasi Mentawai Megathrust  Direx 2013 (pradipta)
Dokumentasi Direx 2013 (pradipta)

Sebanyak 30 ribu warga Kabupaten Ke­pu­lauan Mentawai bakal dilibat­kan dalam latihan untuk me­nguji sistem penanganan da­rurat bencana internasional pada 17-23 Maret 2014. Kegia­tan bertajuk Mentawai Mega­thrust Direx (MMD) 2014 yang dihadiri Presiden Susilo Bam­bang Yudhoyono itu, Pemkab Mentawai menyiapkan tiga lo­kasi untuk keperluan latihan, yaitu pulau Sipora Selatan, Si­berut dan Tuapejat.

Kepala BPBD Mentawai, Eli­sa Siparang mengatakan, se­lain menyiapkan masyarakat, pem­kab juga berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya mem­per­siapkan sarana dan prasarana lainnya yang men­dukung ke­suk­sesan pelaksa­naan MMD. “Kita sebagai salah satu tuan ru­mah dalam pelak­sanaan MMD telah menyiap­kan infrastruktur, kita minta bantuan Badan Na­sio­nal Pe­nang­gulangan Ben­cana (BNPB) untuk melengkapi sa­ra­nanya,” ujarnya.

Ia mengatakan, sarana yang dimaksud adalah jalur eva­kuasi, alat komunikasi dan shelter. Jika hanya mengandalkan bantuan dari APBD Pemkab Mentawai untuk melengkapi sarana itu, menurutnya suatu hal yang mus­tahil. “Kita juga butuh duku­ngan sarana pendu­kung dari BNPB untuk menyuk­seskan pe­laksa­naan kegiatan ter­se­but,” ujarnya.

Kepala Badan Penang­gu­langan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Yazid Fadhli menga­takan, kegiatan itu akan diikuti ribuan masyarakat. Ma­syarakat yang berada di pinggir pantai akan diikutsertakan da­lam ke­gia­tan pelatihan terse­but. Posko utama pengendali seluruh ke­giatan berada di In­darung. Se­dangkan, untuk sub pengendali berada di UPT BPBD di ka­wasan Cengkeh.

Katanya, presiden akan ha­dir dalam kegiatan tersebut, yaitu mengunjungi lokasi pela­tihan. “Kemungkinan besar, presiden akan berada di lokasi latihan. Apakah nanti presiden juga akan ikut ke Mentawai atau hanya di Padang saja, itu ter­gantung paspamres,” ucapnya.

Yazid mengatakan, keda­tangan presiden ke Padang bu­kan sebagai peninjau tapi juga ikut dalam kegiatan latihan de­ngan peserta 18 negara yang terlibat dalam kegiatan MMD 2014 tersebut. “Kami masih menunggu perkembangan le­bih lanjut dengan jadwal ren­cana kedatangan presiden ke sini,” ucapnya.

Deputi Rehabilitasi dan Re­konstruksi BNPB RI, Wisnu Wi­jaya mengatakan, kegiatan ini untuk sarana dan prasarana dalam sistem penanggulangan bencana yang telah ada. Pela­tihan ini diperlukan untuk me­nguji sistem penangganan da­ru­rat dari tingkat daerah, pro­vinsi, pusat dan intern­asional. Sebab, ini tidak hanya p­en­a­nganan darurat bagi daerah utama sum­ber bencana, na­mun juga kaw­a­san regional.

Indonesia adalah negara yang rawan bencana geologis termasuk gempa bumi dan tsunami karena merupakan perte­muan tiga lempeng tektonik utama di dunia yaitu lempeng eurasia, indo australia dan lem­peng pasifik. Indonesia menya­dari bahwa gemp abumi dan tsunami merupakan salah satu potensi bahaya yang harus dita­ngani oleh orang-orang yang tinggal di daerah yang memiliki resiko tinggi, oleh karena itu Pe­merintah Indonesia me­ngem­­­bangkan master plan pengu­­ra­ngan resiko bencana tsunami untuk meningkatkan perlin­du­ngan bagi masyarakat yang tingal di daerah rawan gempa bumi dan tsunami. De­ngan masyarakat dan peme­rintah yang lebih siap, jumlah korban dan kerugian akibat bencana, diharapkan dapat diteken sekecil mungkin.

“Kejadian bencana gempa dan tsunami di Aceh mem­be­rikan kita pelajaran berharga. Pada saat itulah muncul desa­kan agar pemerintah segera menyiapkan sistem penang­gulangan bencana. Menyikapi hal itu keluarkah UU No 24 Ta­hun 2007 tentang penang­gu­langan bencana,” ujarnya.

Dimana dalam UU tersebut, ditegaskan agar harus ada pe­nanggungjawab kegiatan pe­nang­gulangan bencana. Pe­nang­­gungjawab penang­gu­la­ngan bencana adalah peme­rintah dan pemerintah daerah. Untuk tingkat pusat adalah Badan Nasional Penang­gula­ngan Bencana (BNPB). Sedang­kan di tingkat daerah dibentuk Badan Penanggulangan Ben­cana Daerah (BPBD).

Pelatihan peningkatan ka­pa­sitas dan kesiapan penang­gulangan bencana ini diberi tema meningkatkan kerjasama dan kemitraan dalam tanggap darurat bencana untuk me­wu­jud­kan kawasan yang tangguh.
“BNPB sendiri telah mela­kukan beberapa tahapan persia­pan untuk pelaksanaan CPX, FTX, ME dan HCA yang dimulai sejak Juli 2013 dan internasional concept development conference dan initial planning conference (IPC) pada Agustus 2013 di Padang yang melibatkan nega­ra- negara anggota KTT Asia Timur non Asean serta orga­nisasi internasional yang terkait,” ujarnya. (padangekspres)

Kamis, 06 Maret 2014

Membentuk Kerja Sama Tim yang Solid

   Berikut ini adalah tips atau cara agar  membangun dan membentuk kerja sama yang solid di sebuah tim, konsep sebuah kepanitian tidak ada beda nya denga sebuah tim.
Silahkan dibaca untuk diri kita lebih baik ke depannya.... Semangat... !!!!

Kerja sama tim (teamwork) adalah suatu kemampuan dari sekelompok individu untuk dapat bekerja sama menuju ke visi yang sama. Suatu kemampuan untuk mengarahkan keberhasilan setiap individu menuju pada tujuan-tujuan organisasi. Kerja sama tim merupakan elemen penting yang dibutuhkan bila kita ingin mencapai suatu hasil yang tidak dapat dicapai oleh orang lain.

Tidak peduli apakah Anda seorang bos, karyawan, atau profesional sekalipun; bila Anda mengetahui cara untuk membuat suatu kerja sama dengan pihak lain, Anda akan mampu mendapatkan hasil yang luar biasa. Keahlian dalam me-manage kerja sama ini jelas sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis. Untuk dapat membangun sebuah tim, diperlukan lebih dari sekadar mengumpulkan orang-orang yang tepat.

Bila Anda mempunyai kesempatan untuk memilih sendiri tim Anda, analisislah kekuatan dan kelemahan mereka untuk memastikan Anda mendapatkan kombinasi keahlian mereka yang terbaik. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang handal dan hati-hatilah untuk tidak memilih duplikat (clone) dari diri Anda sendiri. Keanekaragaman itu bagus bila masing-masing individu mempunyai kemauan untuk bekerja sama.

Banyak tantangan dan masalah yang bakal muncul bila Anda sedang membangun sebuah tim yang orang-orangnya tidak mempunyai minat untuk bekerja sama satu dengan lainnya. Ujian sebenarnya dari keahlian leadership Anda adalah untuk menciptakan suatu lingkungan atau suasana, di mana setiap individu bersedia untuk bekerja secara kooperatif dan kolaboratif. Kembangkan team work yang efektif dan Anda akan memberikan inspirasi tentang produktivitas, kualitas, dan loyalitas.



Bagilah visi Anda, dan tips-tips berikut mungkin bisa membantu Anda dalam membangun dan mendukung kerja sama tim yang lebih baik

Fokus pada Tujuan Secara Keseluruhan
Jelaskan rencana jangka panjang perusahaan dan lakukan follow-up secara teratur. Orang-orang seringkali terlalu fokus pada masalah hari ini dan pekerjaan rutin lainnya sehingga kehilangan gambaran akan tujuan utama secara keseluruhan. Pada waktu anggota lainnya sedang berkonsentrasi untuk menyelesaikan masalah, orang lain dapat mendedikasikan lebih banyak waktunya untuk me-review proses untuk mengeliminasi masalah-masalah yang mungkin muncul di masa depan.

Definisikan Peran Masing-masing dengan Jelas
Garisbawahi dengan jelas tanggung jawab dan peran masing-masing individu dalam suatu tim. Hal ini sangat penting untuk menjamin kesuksesan tim. Bila kita mengerti tugas dan tanggung jawab masing-masing individu dengan baik, maka akan sangat membantu dalam pelaksanaan kerja sama tim secara kolaboratif. Dukunglah tim Anda untuk mendefinisikan fungsi mereka masing-masing. Mereka akan mampu untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab apabila mereka berada dalam posisi yang cocok, dan seseorang dari mereka mungkin akan dapat mengeluarkan bakat baru yang tidak mereka sadari sebelumnya.

Tetapkan Tujuan
Anggota tim perlu untuk memperhatikan tujuan individu maupun tujuan tim. Dukunglah mereka untuk menentukan tujuan jangka pendek yang dapat diraih dan dapat diukur, serta tujuan jangka panjang. Dengan tujuan yang jelas dalam suatu tim dan adanya suatu kode etik dan aturan tertentu, tim itu akan mulai bisa mengatur dirinya sendiri untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Pantauan atau pengawasan dari pihak-pihak ahli atau senior sangat dibutuhkan untuk menghilangkan atau paling tidak mengurangi sifat-sifat negatif seperti kemalasan, keterlambatan, serta suka menunda-nunda pekerjaan. Komunikasikanlah selalu setiap tujuan dengan jelas, dan pastikan setiap anggota tim mengerti benar-benar setiap tujuan tersebut.

Bagikan Setiap Informasi yang Ada
Setiap informasi yang disembunyikan akan dianggap sebagai gosip atau rumor. Hal ini akan sangat menurunkan produktivitas dan moral semua anggota tim, bila mereka menemukan banyak gosip atau informasi-informasi yang tidak jelas berkeliaran di antara mereka. Terutama dalam masa-masa sulit, atau masa-masa peralihan, bagikan dan sebarkanlah semua informasi yang memang perlu untuk dikomunikasikan ke semua anggota tim, dan jangan lupa terus meng-update informasi tersebut sesering mungkin.

Bangunlah Rasa Kepercayaan antar Anggota Tim
Jadilah orang yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Hargailah kata-kata Anda sendiri. Bila Anda adalah seorang pemimpin, dan Anda telah berjanji untuk memberikan sesuatu kepada anak buah, maka pastikan Anda menepati janji tersebut. Bila Anda adalah salah satu anggota tim, dan pernah berjanji untuk melakukan sesuatu kepada sesama anggota tim atau pemimpin Anda, maka pastikan juga Anda menepati janji tersebut. Perlakukan setiap anggota tim dengan perlakuan yang sama. Jangan ada “anak emas”, “orang istimewa”, dan lain sebagainya.

Tunjukkan Antusiasme
Antusiasme mudah menular. Selalu bersikap positif, dan penuh harap. Bila mereka melihat Anda mengharapkan sesuatu dari mereka, maka ada peluang mereka akan memberikan yang terbaik dan berusaha untuk tidak mengecewakan Anda. Fokuslah juga pada hal-hal yang dikerjakan dengan benar, dan tidak selalu melihat kesalahan orang lain saja.

Have Fun
Bangun semangat yang ada di dalam tim untuk selalu dapat memberikan energi yang tinggi dan semangat untuk terus bersatu. Sediakan waktu untuk tertawa bersama dan ciptakan suasana yang sesantai mungkin. Tidak ada tujuan yang dapat dicapai dengan mudah bila suasana kerja sama selalu berada dalam keadaan tegang.

Delegasi
Biasakan untuk bisa menjelaskan apa yang harus dikerjakan dan mungkin bagaimana cara mengerjakannya (bila diperlukan), lalu biarkan. Lebih baik lagi bila Anda dapat menjelaskan masalah yang ada dan hasil seperti apa yang Anda inginkan, lalu biarkan tim Anda mengembangkan caranya sendiri untuk menyelesaikan tugas Anda tersebut. Percayakan tugas kepada setiap individu dalam tim secara keseluruhan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan waktu yang telah Anda tetapkan. Bila sudah ada jadwal untuk me-review proyek Anda pada hari Selasa depan, maka jangan menanyakan hasilnya hari ini. Berilah kepercayaan kepada tim Anda untuk dapat memenuhi deadline-nya masing-masing.

Terakhir yang penting adalah terus menerus memberikan inspirasi kepada semua anggota tim Anda. Bila Anda berbicara tentang hal apa pun yang berhubungan dengan tim, gunakanlah kata “kita” dan bukan kata “saya”. Selamat bekerja sama dalam tim, dan sukses untuk Anda semua!